Tokoh Papua: Narasi Referendum Tidak Akan Muncul Jika Ada Pemahaman Sejarah yang Benar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tokoh Papua, Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi menegaskan bahwa narasi referendum Papua tidak akan mengemuka apabila ada pemahaman sejarah yang benar. Maka, ia menyarankan adanya pelurusan sejarah khususnya bagi generasi muda Papua.

“Sejarah masa lalu Papua itu perlu diungkap dengan benar dan bijak, itu salah satu penelitian dari LIPI, yaitu pelurusan sejarah,” kata Freddy dalam Simposium Nasional bertajuk ‘Dialog Papua: Refleksi, Visi dan Aksi’ di Kanal Youtube HUMAS SIL dan SKSG UI, Jumat 28 Mei 2021.

Ia juga juga prihatin karena menurutnya masih ada generasi muda Papua yang memahami sejarah dengan benar.

“Anak-anak SD, SMP, SMA tidak pernah tahu sejarah Papua, asa mula bagaimana, maka begitu ada bendera 1 Desember, mereka bilang kita merdeka itu 1 Desember itu,” kata Freddy.

Sementara itu, hal serupa juga dikemukakan oleh penasehat senior Papua yakni Michael Manufandu. Ia menilai bahwa pelurusan sejarah Papua perlu dilakukan dengan memberikan informasi yang berdasarkan fakta.

“Pelurusan sejarah, wajar-wajar saja sebagai ilmu. Kalau memang pemerintah kita percaya diri dan tidak ragu-ragu. Orang Papua tidak punya sejarah yang baik, dalam pengertian fakta-fakta itu harus dijelaskan,” kata Michael.

Adapun pelurusan sejarah merupakan salah satu rekomendasi yang dikemukakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini yaitu dengan dibentuknya Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Papua.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Asosiasi Planters Muda Indonesia Gelar Workshop UMKM Muda Bersama BPDPKS dan GAPKI Dalam Menangkal Kampanye Hitam Kelapa Sawit

Mata Indonesia, Yogyakarta - Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara, dimana total ekspor perkebunan pada tahun 2018 mencapai US$ 28,1 miliar atau setara dengan Rp393,4 Triliun dan bahkan menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut bahwa industri kelapa sawit berhasil menopang ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebanyak Rp600 triliun.
- Advertisement -

Baca berita yang ini