Merusak Fasilitas Umum, Cara KST Papua Tunjukkan Perlawanan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok separatis dan teroris (KST) Papua sejak dulu hingga sekarang masih terus berupaya memperlihatkan eksistensinya. Salah satunya yaitu dengan merusak fasilitas umum seperti gedung sekolah. Tindakan ini dilakukan pada akhir tahun 2021 lalu di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menegaskan jika tindakan tersebut merupakan wujud perlawanan terhadap pemerintah Indonesia.

“Merusak fasum cara untuk menunjukkan perlawanan terhadap pemerintah,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Kamis 17 Februari 2022.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menegaskan jika terdapat suara tembakan sebanyak tiga kali.

“Pada hari pukul 08.30 WIT personel Satgas Pamrahwan Batalyon A Resimen III Pelopor mendengar suara tembakan sebanyak tiga kali,” katanya.

Mendengar suara tembakan itu, para personel segera memantau asal tembakan. Namun tidak diketahui sumbernya.

“Pada pukul 09.00 WIT, personel Satgas Pamrahwan melihat kumpulan asap yang membumbung tinggi berasal dari bangunan SMP Negeri Serambakon yang dibakar oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua,” katanya.

Setelah 30 menit berselang, terdapat suara tembakan yang mengarah ke Pos Satgas Pamrahwan. Hal ini membuat para personel segera melakukan tembakan balasan.

“Dari jarak 700 m sehingga personel Satgas Pamrahwan melakukan tembakan balasan dan terjadi kontak tembak,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Usai Prabowo-Gibran Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden, PKS DIY dan PDIP Pilih Fokus Menangkan Pilkada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Penetapan Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka oleh KPU RI sudah dilakukan sejak 24 April 2024 kemarin. Sejumlah partai oposisi pun termasuk paslon kubu 01, Anies-Muhaimin dan 03, Ganjar-Mahfud sempat melayangkan gugatan sengketa Pemilu 2024, yang dianggap penuh kecurangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini