Kuasa Hukum Rizieq Protes Sidang Digelar Tertutup bagi Publik, Pengamat: Banyak Maunya!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tim kuasa hukum Rizieq Shihab memprotes majelis hakim karena sidang digelar tertutup dari publik. Mereka menginginkan sidang digelar secara terbuka. Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menegaskan bahwa tim kuasa hukum Rizieq terlalu banyak meminta padahal permohonan untuk menggelar sidang offline atau tatap muka sudah dikabulkan.

“Ini kan dari tim pengacara banyak maunya ketika offline sudah diiyakan minta sidang terbuka ini kan jelas-jelas berupaya kepada arah ingin gunakan tenakan massa dan tekanan publik,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Jumat 26 Maret 2021.

Islah juga mengemukakan seharusnya hakim bisa mempertimbangkan berbagai dampak, salah satunya kerumunan yang terjadi saat sidang offline. Terlebih jika melihat kondisi massa simpatisan yang sudah kehilangan pegangan karena organisasinya yaitu FPI sudah dibubarkan.

“FPI sudah bubar, organisasi yang massanya besar ini sudah tidak ada lagi garis komandonya lagi, mereka juga tidak gunakan atribut, saya ngga ngerti hakim ini, ingin intimidasi atau sengaja ingin memberikan sedikit kelonggaran kepada pihak Rizieq,” kata Islah.

Sebelumnya, majelis hakim PN Jakarta Timur yang terdiri dari Suparman Nyompa, M Djohan Arifin, dan Agam Syarief Baharudin telah mengabulkan permintaan Rizieq untuk hadir di ruang sidang.

Permintaan ini dikabulkan setelah tim kuasa Rizieq membuat surat jaminan bahwa tidak aka nada kerumunan orang di PN Jakarta Timur saat sidang perkara Rizieq digelar.

Namun majelis hakim sebelumnya mengaku khawatir jika massa pendukung Rizieq mendatangi PN Jakarta Timur jika sidang digelar offline. Kondisi itu berpotensi terjadi penularan Covid-19.

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini