Kekejaman KST Papua Terhadap Nakes di Distrik Kiwirok Tidak Bisa Ditoleransi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aksi brutal yang dilakukan kelompok separatis dan teroris (KST) Papua kembali terjadi. Kali ini kelompok tersebut membakar puskesmas serta melecehkan dan membunuh para (tenaga kesehatan) nakes perempuan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Insiden ini memicu reaksi dari berbagai pihak termasuk pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta.

Pengamat yang juga fokus di bidang terorisme ini mengemukakan bahwa aksi kelompok separatis dan teroris (KST) Papua sudah melampaui batas kemanusiaan.

“Aksi itu sangat biadab, ini sudah sangat keterlaluan dan di luar batas kemanusiaan. Aksi yang menyasar kelompok masyarakat yang tidak bersalah adalah aksi yang sudah tidak bisa ditoleransi,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Sabtu 18 September 2021.

Tidak hanya itu, ia menilai bahwa kelompok separatis tersebut sudah secara terang-terangan melawan pemerintah dan mengancam nyawa masyarakat Papua.

“. Aksi mereka apapun motif dan tujuannya sudah menunjukkan perlawanan terhadap pemerintah dan masyarakat Papua,” kata Stanislaus.

Meski memakan korban tewas, namun ada delapan orang nakes yang berhasil selamat, salah satunya yaitu Marselinus Ola Attanila. Ia mengaku tidak menyangka jika KST Papua berani untuk menyerang para nakes.

“Kami tidak pernah terpikir kalau akan terjadi penyerangan terhadap kami (nakes) sehingga kami diam tenang,” kata Marselinus.

Saat ini, Marselinus dan delapan orang nakes lainnya sudah tiba di Jayapura pada hari Jumat 17 September 2021. Mereka tiba dengan menggunakan helikopter TNI.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini