Kisah SBY dan Ani Yudhoyono, Diminta Bertunangan Karena Sang Ayah, Sarwo Edhie, Jadi Dubes

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kisah cinta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kristiani Herrawati berawal saat acara Balai Taruna di Magelang, Jawa Tengah. Itu adalah bagian dari Komplek Akademi Militer atau Akabri Magelang tempat ayah Kristiani (Ani), Sarwo Edhie Wibowo berdinas sebagai gubernur atau pimpinan.

Seperti jatuh cinta pada pandangan pertama, hal itulah yang dirasakan SBY saat bertemu Ani yang malu-malu. Ani merasa tertarik kepada SBY karena posturnya yang tinggi, gagah, dan cerdas.

Selanjutnya mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, namun hubungan tersebut harus dijalani dalam jarak jauh. Sebab, Ani harus menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia.

Sewaktu hubungan jarak jauh itu, mereka saling mengirim surat dan mencurahkan hati. Keduanya menjalani hubungan selama tiga tahun, dua tahun awal mereka berpacaran, namun setahun berikutnya Ani diminta ayahnya Sarwo Edhie untuk bertunangan dengan SBY.

Sebab, Sarwo Edhie saat itu ditugaskan menjadi duta besar Indonesia untuk Korea Selatan dan Ani pun terpaksa berhenti kuliah karena harus ikut ayahnya bertugas ke negeri ginseng.

Saat SBY dilantik sebagai Perwira TNI dengan lulusan terbaik, ia menikahi Ani pada 30 Juli 1976 di Ballroom Hotel Indonesia. Uniknya, pernikahan mereka bersamaan dengan dua saudara perempuan Ani yaitu, Wrahasti Cendrawasih (Titiek) dan Mastuti Rahayu (Tuti).

Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua orang anak bernama Agus Harimurti Yudhoyono tanggal 10 Agustus 1978 dan Edhie Baskoro Yudhoyono 24 November 1980.

Ani sangat setia mendampingi SBY sampai di mana suami tercintanya menjabat sebagai Presiden Indonesia selama dua periode. Tak kalah dengan anak muda zaman sekarang, mereka juga mempunyai panggilan sayang yaitu Pepo dan Memo.

Rupanya kunci dalam rumah tangga menurut SBY adalah, love, share, care, kasih sayang, dan saling mencintai. Sementara menurut Ani Yudhoyono, yang paling penting ialah saling mendukung antar suami-istri. Komunikasi dua arah serta saling terbuka sehingga rumah tangga harmonis.

Hal itu dibuktikan saat ia diberi nafkah pertamanya dari SBY, sebesar Rp 52.500,00. Namun, ia tidak mengeluh melainkan mencari cara bagaimana agar kebutuhan rumah tangga mereka tercukupi.

Menurut Ani, menjadi seorang istri harus bisa menjaga suami agar terhindar dari kesalahan dalam pekerjaan. Supaya karier yang dijalankan tetap terjaga dengan bersih.
Sampai pada akhirnya mereka dianugerahi cucu-cucu yang lucu, yaitu Almira Tunggadewi Yudhoyono, Airlangga Satriadhi Yudhoyono, Pancasakti Maharajasa Yudhoyono, dan Gayatri Idalia Yudhoyono.

Kisah cinta yang bahagia dan sejati mereka dijalani bersama-sama, sampai kini SBY tetap setia seusai sang istri tercinta jatuh sakit mengalami kanker darah dan pergi untuk selama-lamanya pada 1 Juni 2019. (Annisaa Rahmah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini