Insentif Bisa Jadi Mood Booster Anak yang Benci Sekolah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mayoritas anak-anak senang ketika pergi ke sekolah. Pasalnya, mereka di kelilingi oleh teman-temannya dan terdapat banyak arena bermain yang disediakan.

Namun, akan menjadi tugas orang tua ketika mengetahui bahwa buah hati mereka benci sekolah. Rutinitas yang dijalankan anak-anak setiap hari, dari pagi hingga petang, belum lagi pekerjaan rumah, membuat sebagian anak bosan dan enggan ke sekolah.

Jadi, ketika Anda mendapati buah hati Anda membenci sekolah. Pertama, Anda sebagai orang tua tidak perlu panik. Memang kata-kata ini bisa sangat menakutkan, karena pendidikan dan pembelajaran adalah sesuatu yang tidak dapat dikorbankan.

Melansir Times of India, berikut beberapa tips dan trik yang dapat Anda lakukan agar si kecil bersemangat untuk sekolah dan mau belajar secara online

Atur waktu bermain

Atur waktu bermain dengan anak-anak yang seusia dengan anak Anda. Biarkan mereka bersahabat agar bersemangat untuk sekolah. Memiliki teman seusia membuat buah hati Anda memiliki seseorang yang dapat mereka ajak bicara sehingga memotivasi untuk belajar dalam mode online.

Pahami alasan dan cari solusi

Anak-anak lebih kompleks dari yang kita pikirkan. Ada alasan di balik setiap tindakan dan alasan mengapa mereka tidak menyukai sekolah. Penting bagi Anda untuk memahami alasan di balik perasaan mereka. Setelah Anda menemukan akar masalahnya, lebih mudah untuk menemukan solusi dan membuat mereka bersemangat untuk sekolah.

Beri mereka insentif

Ini adalah trik termudah, tetapi berhasil untuk waktu yang singkat. Dengan memberi mereka insentif, Anda akan memberi mereka dorongan ekstra untuk membuat mereka bersemangat untuk sekolah. Pada saat trik ini berhasil, Anda harus mencoba memperbaiki penyebab utama mengapa anak Anda benci sekolah.

Jadilah teman mereka

Komunikasi adalah kunci untuk hubungan yang lebih baik. Jika anak Anda mengatakan bahwa mereka membenci sekolah, pasti ada alasan di baliknya. Bicaralah dengan mereka dan jadilah teman mereka. Bersikaplah terbuka terhadap percakapan dan pahami sudut pandang mereka.

Mereka mungkin merasa seperti ini karena tidak dapat belajar dalam mode online atau karena kesepian yang mereka rasakan. Penting bagi Anda untuk bersikap fleksibel dan membuat beberapa perubahan jika mereka merasa tidak nyaman dalam suatu situasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini