MATA INDONESIA, LONDON – Hashtag #HarryandMeghanonOprah berada di antara lima item trending teratas di seluruh dunia di jejaring sosial, Twitter selama dan setelah siaran, sementara #Abolishthemonarchy juga ramai, dengan 11.200 tweet.
Sekitar 17,1 juta warga Amerika Serikat menyaksikan wawancara Oprah Winfrey dengan Pangeran Harry dan sang istri, Meghan Markle. Kantor berita CBS mengatakan, wawancara berdurasi dua jam itu sukses menarik penonton terbesar untuk sebuah acara hiburan, yakni 23,6 juta penonton!
Pada wawancara tersebut, pasangan ini menuduh keluarga Kerajaan Inggris berlaku rasisme dan gagal melindungi mereka dari berita negatif para awak media di Negeri Ratu Elizabeth.
Itu juga merupakan acara non Super Bowl yang paling banyak ditonton pada Minggu (7/3) di jam tayang utama selama lebih dari setahun, kata CBS. Super Bowl National Football League secara teratur menarik sekitar 100 juta penonton dan merupakan acara TV dengan rating tertinggi di Negeri Paman Sam.
Wawancara tersebut merupakan yang pertama diberikan oleh pasangan itu sejak mereka mundur dari keluarga kerajaan Inggris setahun yang lalu. Meghan berbicara tentang perasaan ingin bunuh diri sementara Harry mengatakan ayahnya, Pangeran Charles, telah mengecewakannya.
Statement yang terlontar dari Pangeran Harry dan Meghan sontak mendominasi percakapan di media sosial, acara televisi pagi, maupun halaman depan surat kabar pada Senin (8/3) di Inggris dan luar negeri.
Wawancara pasangan itu tidak hanya mencakup ketegangan mereka dengan keluarga kerajaan tetapi juga kebencian Harry terhadap perilaku pers Inggris, khususnya tabloid. Dan statemen Pangeran Harry dan Meghan menjadi yang teratas di setiap situs surat kabar Inggris.
Sebagian besar liputan berpusat pada momen dramatis ketika Meghan mengatakan putranya Archie Harrison Mountbatten-Windsor, yang akan berusia dua tahun pada Mei, telah ditolak gelar pangeran karena ada kekhawatiran di dalam keluarga kerajaan “tentang seberapa gelap kulitnya ketika dia lahir” .
