Curhat Henry Golding Merasa Terasing di Hollywood

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Aktor Henry Golding cukup banyak memerankan film-film di industri Hollywood. Tapi dia masih merasa terasing.

Golding sudah banyak berperan di film Hollywood, seperti ‘A Simple Favor’, ‘Last Christmas’, ‘The Gentleman’, dan ‘Snake Eyes: G.I. Joe Origins’. Namanya pertama kali mulai dikenal banyak orang dalam film ‘Crazy Rich Asian’.

Meski demikian, aktor berdarah Malaysia dan Inggris itu mengaku masih merasa terasing di Hollywood. Dia belum menemukan tempatnya di sana.

“Saya selalu menjadi orang luar. Saya merasa seperti orang luar sekarang. Saya tidak cukup Asia untuk ‘Crazy Rich Asians’. Saya tidak cukup putih untuk ‘Snake Eyes’,” katanya, dikutip dari Blue Mountain Eagle, Selasa 27 Juli 2021.

“Orang bisa mengatakan apa yang mereka inginkan dan memiliki pandangan yang sangat kecil tentang dunia. Tapi kita ini sudah global,” ujarnya.

Golding bisa meraskan apa yang dirasakan aktor Cina-Kanada, Simu Liu, yang menghadapi tentangan setelah mendapatkan peran utama dalam film Marvel, ‘Shang-Chi’. Film itu dinilai menjadi kebarat-baratan karena bintang yang ambil bagian. Padahal, film itu bercerita soal kebudayaan Cina.

“Itu sampah. Kami memainkan karakter. Bukan latar belakang mereka. Gila kami masih melakukan percakapan seperti itu ketika kami berjuang untuk sesuatu yang jauh lebih besar. Ini toxic,” ucapnya.

“Seharusnya kita saling menguatkan dan mendukung kesuksesan semua orang. Tidak sedikit karena mereka beruntung dibesarkan di lokasi tertentu. Itu adalah sesuatu yang harus saya hadapi sebagai ras campuran. Ya, saya setengah kulit putih. Saya setengah Asia. Saya tidak akan pernah cukup untuk apa pun,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Asosiasi Planters Muda Indonesia Gelar Workshop UMKM Muda Bersama BPDPKS dan GAPKI Dalam Menangkal Kampanye Hitam Kelapa Sawit

Mata Indonesia, Yogyakarta - Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara, dimana total ekspor perkebunan pada tahun 2018 mencapai US$ 28,1 miliar atau setara dengan Rp393,4 Triliun dan bahkan menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut bahwa industri kelapa sawit berhasil menopang ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebanyak Rp600 triliun.
- Advertisement -

Baca berita yang ini