Inilah Awal Mula 30 April Jadi Hari Jazz Internasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA  – Jazz identik dengan musik kelas atas. Padahal, musik ini awalnya dari musik tradisional Amerika yang dikembangkan oleh budak negro warga Afro-American di Amerika Selatan yang dimulai pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20.

Lahirnya musik Jazz dipercaya sebagai perpaduan musik Eropa dan Afrika.

Hari ini, 30 April 2020 sejumlah musisi dan selebritas mulai dari Charlie Puth, Marcus Miller, hingga Morgan Freeman merayakan Hari Jazz Internasional (International Jazz Day) 2020 melalui program konser daring bertajuk #JazzDayAtHome yang diselenggarakan situs jazzday.com pada Kamis 30 April 2020 waktu setempat.

Ini merupakan kali pertama Hari Jazz Internasional akan berlangsung secara virtual menyusul pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, setelah sebelumnya direncanakan di Cape Town, Afrika Selatan. ”Ini adalah masa yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi warga dunia dan kami sangat berterima kasih atas dukungan, pengertian dan kemitraan komunitas Hari Jazz,” kata Herbie Hancock, musisi jazz yang juga Ketua International Jazz Day.

Perayaan Hari Jazz Internasional ke-9 ini dipandu oleh Herbie Hancock. Konser dimulai pada pukul 15:00 waktu AS bagian timur, atau Jumat 1 Mei 2020 pukul 02.00 WIB.

Selain Charlie Puth, #JazzDayAtHome akan menampilkan pertunjukan dari musisi jazz lainnya seperti Lang Lang, Cécile McLorin Salvant, John McLaughlin, Dianne Reeves, dan Dee Dee Bridgewater.

Hari Jazz Internasional menjadi perayaan tahunan sejak penetapannya oleh PBB  yang sudah diinisiasi sejak 2011. Penetapan 30 April sebagai International Jazz Day ini didasarkan pada festival musik jazz yang diselenggarakan New Orleans.

Festival New Orleans Jazz and Heritage dianggap sebagai cikal bakal festival jazz yang berpengaruh secara luas. Festival tersebut hadir sejak 1970, dan digelar pada minggu terakhir pada bulan April sampai minggu pertama pada bulan Mei.

Pada tahun 1980-an, festival jazz ini mulai mendapat pengakuan luas sebagai salah satu perayaan budaya terbesar di dunia dengan mendatangkan lebih dari 300 ribu pengunjung. Ini pula yang kemudian menjadi rujukan tanggal penetapan International Jazz Day, bertepatan dengan waktu diselenggarakannya festival jazz New Orleans.

New Orleans merupakan kota multikultur di AS saat itu. Orang-orang Afrika, Prancis, Karibia, Italia, Jerman, Meksiko, dan India-Amerika, serta keturunan Inggris berinteraksi satu sama lain. Tradisi musik Afrika-Amerika bercampur dengan yang lainnya, dan lambat laun jazz muncul sebagai gaya musik yang unik dari perpaduan ragtime, pawai, blues, dan jenis musik lain.

Pada abad ke-20 itu pula, jazz menyatukan banyak orang dari berbagai latar belakang di AS. Panggung musik jazz menjadi contoh visual terjalinnya toleransi. Bahkan, secara progresif pada waktu itu pula jazz memberikan ruang yang lebih terbuka bagi perempuan. Sebelum era 1920-an, industri musik hanya eksklusif bagi laki-laki. Sehingga jazz juga mendorong gerakan pembebasan perempuan di AS saat itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini