Berjemur di Sinar Matahari Bermanfaat Namun Jika Berlebihan Bisa Berakibat Buruk

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berjemur di sinar matahari dengan tujuan mendapatkan khasiat vitamin D dan daya tahan tubuh tentu adalah pilihan yang baik. Namun, jika berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah pada kulit dan tubuh. Hal ini disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) yang bisa menyebabkan kerusakan kulit dan mata hingga kanker.

Maka sebaiknya menghindari radiasi sinar UV saat berada di titik tertinggi yaitu pukul 10.00-16.00. American Cancer Society juga mengemukakan bahwa ada beberapa efek buruk dari sinar UV.

Pertama, yaitu bisa menyebabkan kanker kulit. Kanker sel basal dan sel skuamosa cenderung ditemukan di bagian tubuh yang terpapar sinar matahari. Kemunculannya terkait dengan paparan sinar matahari seumur hidup. Selain itu ada juga kanker melanoma, yaitu kanker kulit yang disebabkan paparan sinar matahari.

Hal ini tidak lepas dari penelitian bahwa paparan sinar matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit sel basal dan sel skuamosa juga terkait dengan perilaku tertentu. Mulai dari berjemur, tinggal di daerah yang sering terpapar sinar matahari hingga ada tanda-tanda kerusakan kulit akibat sinar matahari, seperti bintik-bintik hati, keratosis aktinik (bercak kulit kasar yang bisa menjadi prakanker)

Kedua, yaitu sinar UV yang berasal dari matahari atau sumber buatan lainnya seperti tanning bed, bisa mengakibatkan kulit terbakar.

Ketiga, paparan sinar UV yang berlebihan bisa mengakibatkan penuaan dini pada kulit dan tanda kerusakan. Efeknya yaitu seperti munculnya keriput, kulit kasar, flek liver, actinic keratosis, dan solar elastosis.

Selain penuaan dini, sinar UV juga bisa berdampak pada kesehatan mata. Kornea ( bagian depan mata) bisa meradang atau terbakar. Selain itu, pembentukan katarak juga bisa terjadi dan mengganggu penglihatan.

Terlalu berlebihan terpapar sinar UV juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh semakin sulit menangkis infeksi. Hal ini bisa menyebabkan masalah seperti reaktivasi herpes yang dipicu oleh paparan sinar matahari atau sumber sinar UV lainnya.

Maka, ada beberapa cara untuk memastikan supaya tubuh tidak berlebihan menerima sinar matahari. Menurut American Cancer Society, jika berada di luar usahakan berada di tempat teduh untuk membatasi paparan sinar UV.

Kemudian, bisa juga dengan mengenakan topi untuk melindungi kepala, wajah, dan leher. Kacamata hitam juga bisa digunakan untuk menghalangi sinar UV pada mata.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini