Hamtramck, Kota Pertama dengan Pemimpin Islam di Amerika

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK  – Ahlan wa Sahlan. Selamat datang di Kota Hamtramck. Salah satu wilayah yang terletak di Michigan, Amerika Serikat.

Kota yang hanya berpenduduk sekitar 28.000 orang ini berhasil mengukir tonggak sejarah baru di Amerika Serikat. Pasalnya Hamtramck memilih Dewan Kota yang semua anggotanya Muslim. Tak hanya itu, wali kotanya pun Muslim. Sehingga kota ini adalah kota pertama di Amerika yang memiliki pemerintahan Muslim-Amerika.

Hamtramck awalnya hanyalah kota pemukiman asal Jerman yang bermatapencaharian sebagai petani. Namun pada era 1900an saat industrialisasi di kawasan ini berkembang,  banyak buruh dari Polandia bermigrasi ke kota ini. Kondisi tersebut yang membuat jumlah penduduk di kota itu meningkat signifikan. Namun Sekarang sebagian penduduk kota Hamtramck berasal dari imigran Bangladesh, Yaman, dan Eropa Tenggara yang mayoritas menganut agama Muslim.

Hamtramck merupakan salah satu contoh hidup bagaimana pengalaman pribadi menghilangkan Islamofobia, Setelah tragedi 11 September terjadi, banyak yang menderita ketakutan, benci pada orang-orang beragama Islam.

Bahkan tidak sedikit perlakuan dis-kriminasi kepada orang-orang Islam. Sama halnya perlakuan kepada Shahab Ahmed saat ia mencalonkan diri sebagai dewan kota. Saat itu bahkan ada selebaran yang mengatakan bahwa Shahab adalah pembajak ke-20 yang tidak berhasil mencapai pesawat. Karena isu buruk tersebutlah Shahab kalah dalam pemilihan tahun 2001.

Shahab yang saat itu kalah mencoba menghampiri masyarakat dan mencoba memperkenalkan diri. Ia ingin menghapus Islamofobia tersebut.  Ternyata upaya yang ia lakukan berhasil. Dua tahun kemudian Shahab berhasil menjadi pejabat kota muslim pertama di Hamtramck.

Dis-kriminasi terhadap orang Islam tidak hanya setelah kejadian 11 September. Pada 2016 saat Donald Trump kampanye Pilpres, ia  mengusulkan larangan imigran dari negara-negara mayoritas Muslim memasuki Amerika. Hampir setengah dari orang dewasa Muslim-Amerika mengalami beberapa bentuk diskriminasi.

Pada tahun 2017 saat Donald Trump menjabat sebagai presiden menggantikan Barrack Obama, pemerintahan memberlakukan larangan masuk bagi pendatang dari sejumlah negara Muslim. Momen seperti inilah yang membuat warga Hamtrumck bersatu dan berkumpul untuk memprotes kebijakan tersebut. Karena keberagaman di Kota Hamtramck lah yang menyatukan warganya.

Suasana kota Hamtramck
Suasana kota Hamtramck

Dengan keberagaman yang ada di kota tersebut, tidak menutup kemungkinan pasti selalu ada debat budaya yang terjadi. Beberapa kasus yang pernah terjadi di Hamtrumck. Seperti pemungutan suara yang dilakukan karena azan dengan pengeras suara ke luar. Larangan pembukaan bar di dekat masjid, dan lain-lain. Namun masalah tersebut bisa selesai. Terbukti sampai sekarang Kota Hamtramck masih menjadi kota yang harmonis.

Kota ini sekarang mendapat julukan “The World in Two Square Miles”. Julukan ini karena keadaan kota Hamtramck. Kota ini penuh dengan berbagai budaya yang berbeda. Bahkan terdapat 30 bahasa di kota ini.

Reporter: Desmonth Redemptus Flores So

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini