MATA INDONESIA, JAKARTA – Sudah menjadi aturan bagi siswa untuk memakai seragam saat belajar di sekolah. Dari waktu ke waktu, bentuk seragam berubah sesuai perkembangan zaman.
Jika dibandingkan, bentuk seragam yang dikenakan para siswa pada zaman dahulu sangat berbeda dengan masa sekarang.
Potret siswa SMP jadul (zaman dahulu) baru-baru ini kembali menjadi viral di Twitter usai diunggah @Azijik. Foto ini memperlihatkan dua pemuda yang mengenakan seragam atasan berwarna putih dan bawahan biru, yang identik dengan siswa SMP.
Dengan mata yang menatap kamera, dua remaja tersebut bergaya layaknya peragawan. Yang menjajdi sorotan adalah gaya celana pendek dan ketat yang lengkap dengan kaos kaki warna-warni.
Dalam unggahannya, @Azijik menuliskan keterangan “Anak SMP zaman dahulu : sepatu kaos kaki bola, badan petinju, celana SMP, baju SMA, Muka kepala sekolah”.
Anak SMP zaman dulu:
Sepatu kaos kaki bola
Badan petinju
Celana SMP
Baju SMA
Muka kepala sekolah pic.twitter.com/jT0Yws6INJ— Azizi (@Azijik) February 3, 2020
Sontak foto tersebut mendapat banyak komentar dari netizen, sejak diunggah pada 03 Februari lalu, dan telah mendapat 15 ribu retweet dan 30 ribu likers.
Satu anak dalam foto itu terlihat sudah mempunyai kumis bak remaja 17 tahun ke atas.
“Dan masyarakat berkata ‘anak sekolah sekarang mukanya gak sesuai usia’. Noh lihat dari zaman dulu juga gitu,” tulis @unrealstranger
“Jaman dahulu bokap sih yg sekolah jg ga sesuai usia kayak sekarang, contohnya ada yang sudah umur 10 baru masuk sd, kalo dipikir piker ya ga heran SMA nya kaya kepala sekolah, toh ada yang setara lulusan SMA dulu sudah bisa jadi guru, cmiiw,” @nir**naa
Salah satu netizen juga ikut mengirimkan foto siswa mengenakan seragam SMP jaman dahulu.
“ni masih ada kok yang ucul2 mukanya. Cuma ke sekolahnya pake hot pants,” @seaturt**85
@win**nni_ “Bapakku juga kek gini SMP nya”.
Ada juga yang mengomentari dan membandingkan kelakuan anak yang sudah berbeda zaman tersebut.
“dulu bajunya ga sopan, tapi kelakuannya sopan. Sekarang bajunya sopan, tapi kelakuannya ga sopan”.
(Mila Arinda)
