Dear Anies Baswedan, Netizen Ngamuk Nih Jam Operasional Angkutan di Jakarta Dikurangi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengurangi layanan transportasi publik di Jakarta. Kebijakan pengurangan layanan itu dilakukan terhadap jam operasional MRT, LRT dan TransJakarta.

Semua layanan transportasi tersebut hanya akan beroperasi pada pukul 06.00 hingga 18.00 WIB saja. Padahal biasanya Transjakarta biasanya beroperasi 24 jam, sementara yang lainnya beroperasi sejak subuh hingga tengah malam.

Alhasil, pada Senin 16 Maret 2020 pagi ini banyak terjadi penumpukan di sejumlah titik halte dan juga stasiun. Penampakan alias foto-foto situasi penumpukan tersebut juga beredar luas di media sosial, terutama Twitter.

Para pengguna transportasi umum ramai-ramai protes dengan kebijakan Anies Baswedan itu. Mereka menilai pengurangan jam operasional transportasi umum belum efektif untuk mencegah penyebaran virus corona.

Sebaliknya, penumpukan yang terjadi justru membuat jarak satu penumpang dengan penumpang lainnya justru sangat dekat dan berdesak-desakan. Jadi gerakan ‘social distancing’ juga percuma.

Seperti diketahui, meski Pemerintah menganjurkan untuk bekerja di rumah atau work from home (WFM), masih saja ada pegawai yang bekerja karena pekerjaannya hanya bisa dilakukan di kantor.

So, dear Anies Baswedan, ini suara rakyat Anda di Twitter:

6 KOMENTAR

  1. Apapun yang diputuskan oleh Anies maka akan dikatakan buruk oleh orang orang yang ada hasad didalam dirinya. Maka ia tidak akan pernah menemukan kebaikan. Pembatasan transportasi memaksa perusahaan untuk mengutamakan keselamatan penduduk Indonesia, bukan sekedar memikirkan kerugian perusahaan. Dan Anis wajib melindungi masyarakatnya. Semua langkah Anis sudah dilakukan oleh luar negeri, seperti isolasi diri, tapi tetap saja buruk dimata orang yang hasad. Kasihan, hasad hanya akan menyimpan penyakit didalam diri. Wallahu’alam

  2. Dear Lia Rosaliana, Anda mengerti ekonomi indonesia seperti apa tidak? anda lihat kejadian dilapangan, anda pahami.. kalo memang gada antrian sepesat itu, berhasil toh bearti? nyatanya terbalik kan?
    Kesampingkan dlu ego, lihat kondisi sekitar anda.
    kalo negara luar sudah menerapkan seperti yang anda katakan, wajar.
    mereka sudah siap dengan ekonomi mereka yang cukup.
    Tolong sekali lagi.
    Pahami.

    Saya juga warga jakarta yang tak punya kendaraan pribadi.
    Jika anda cuma bisa nyinyir berdasarkan ego anda.
    Anda sangat cocok terkena Covid-19.

    Trima kasih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini