Subhanallah, 200 Keluarga Korban Pembantaian Christchurch Naik Haji Dibayari Raja Salman

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Rizki dari Allah SWT datangnya memang sering dari tempat yang tak terduga seperti dialami para keluarga korban pembantaian mesjid di Christchurch Selandia Baru. Sebanyak 200 orang keluarga dan korban selamat dari pembantaian tersebut diundang Raja Salman naik haji gratis.

Mereka tinggal bawa badan saja dan niat berhaji. Sebab, Kerajaan Arab Saudi rela mengeluarkannya 1 juta dolar AS atau lebih dari 14 miliar untuk membayari perjalanan dan akomodasi mereka selama berhaji.

Duta besar Arab Saudi untuk Selandia Baru, Abdulrahman Al Suhaibani, Jum’at 25 Juli 2019, seperti dilansir apnews, melepas mereka di Masjid Al Noor Christchurch yang menjadi tempat pembantaian 51 warga setempat, Maret 2019.

Aya Al-Umari salah seorang anggota jamaah haji itu menyatakan duta besar tersebut memberikan pakaian khusus kepada setiap anggota lelaki yang harus digunakan selama berhaji.

Sedangkan untuk anggota perempuan diberikan perangkat yang harus dikenakan saat tiba di Arab Saudi.

Aya kehilangan kakak lelakinya Hussein yang ikut terbantai. Dia merasakan sang kakak akan mengawalnya selama berhaji nanti.

Perempuan 35 tahun itu merasa sangat terhomat diundang Raja Salman untuk berhaji gratis dan mendapat visa untuk menjadi tamu dua mesjid suci saat naik haji.

Sejujurnya, seperti dilansir the courier, Aya merasa nervous dengan perjalanan tersebut. Dia membayangkan harus berjalan kaki di tengah panas terik matahari Arab.

Selain itu dia pasti akan mengenang sang kakak serta para korban pembantaian lainnya. Apalagi dia pernah pergi umrah bersama almarhum kakak dan kedua orangtuanya beberapa tahun silam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini