Kerajinan Kulit Buaya Khas Mimika Jadi Souvenir Unik Selama PON Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, MIMIKA – Kerajinan berbahan kulit buaya khas Mimika bisa menjadi pilihan suvenir unik bagi para penonton maupun kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Salah seorang pengrajin yang bernama Pardianto optimis produk kerajinan tersebut bisa menarik minat para pengunjung yang datang ke Mimika. Ia pun membuka kios semi permanen di depan pintu masuk GOR Mimika Sport Complex untuk memudahkan penjualan. “Kerajinan dari kulit buaya cukup jarang ditemukan,” ujarnya, Jumat 1 Oktober 2021.

Ia menawarkan barang jualannya dengan harga yang beranekaragam. Yang termurah dibanderol dengan harga Rp 400 ribu. Sementara yang termahal bisa mencapai Rp 7 juta.

Adapun produk yang dijualnya berupa dompet, ikat pinggang, tas jinjing, hingga koper. “Dompet dan tas menjadi suvenir yang paling banyak diminati,” katanya.

Pria paruh baya yang telah menggeluti profesi sebagai pengrajin sejak awal 2000-an itu mengungkapkan bahwa selama ini ia biasanya menjual hasil kerajinan kulit buaya di galeri atau pameran di Jakarta dan sejumlah kota di pulau Jawa.

“Namun semenjak pandemi Covid-19, saya hanya mengandalkan penjualan dari wisatawan yang menyambangi galeri saya,” ujarnya.

Pardianto pun sangat bersyukur dengan perhelatan PON XX yang turut digelar di Kabupaten Mimika. Dia berharap penjualannya bisa kembali terdongkrak, mengingat selama pandemi omsetnya menurun drastis hingga 75 persen.

“Adanya PON XX Papua ini saya jadi bisa memamerkan lagi kerajinan yang saya buat. Untuk target penjualan saya tidak menargetkan” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bupati Sleman Apresiasi Sebagai Sarana Menyatukan Warga

Mata Indonesia, Sleman - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menghadiri Kirab Budaya dalam rangka Merti Desa ‘Mbah Bregas’ Kalurahan Margoagung, Seyegan yang digelar di Balai Ringin Ngino, Sabtu, (4/5). Pada kesempatan tersebut, Kustini juga turut melakukan prosesi penuangan 7 kendi air suci di Ringin Ngino Mbah Bregas.
- Advertisement -

Baca berita yang ini