Wow Raja Salman Punya Harta Senilai Rp 21,525 Triliun

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Harta kekayaan Raja Salman dan keluarga Kerajaan Arab Saudi nilainya sudah mencapai USD 1,5 Triliun atau kalau kurs rupiah sekitar Rp 21,525 Triliun.

Mengutip dari The Richest, kekayaan keluarga Kerajaan Ara Saudi ini berasal dari keuntungan perusahaan mintak nasional Saudi Aramco. Perusahaan penghasil dan produksi minyak ini memang milik Kerajaan Arab Saudi. Saat ini Saudi Aramco adalah produsen cadangan minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Istana milik Raja Salman
Istana milik Raja Salman

Aset-aset yang dimiiki Kerajaan Arab Saudi, selain dari empat perkebunan megah, satu Istana Murabba dengan 32 kamar dan tujuh halaman, satu istana Al Yamama dengan 400 kamar, satu Istana Riyadh yang menjadi markas kerajaan dengan berbagai dekorasi emas, hingga satu Istana Erga yang terkenal mewah.

Harta kerajaan Arab Saudi tidak hanya dipegang oleh Raja Salman, tapi juga Putra Mahkota Mohammad bin Salman. Ia memiliki istana di Prancis seharga USD 300 juta dengan 10 kamar dan luas 50 ribu meter persegi.

Ia juga memiliki lukisan Salvator Mundi karya Leonardo da Vinci senilai USD 450 juta, superyacht Serene senilai USD 500 juta.

Selain putera mahkota, aset keluarga kerajaan juga tersebar di keponakan Raja Salman yang juga menjadi pewaris tahta, Pangeran Alwaleed bin Talal. Ia  memiliki real estate dan hotel mahal, seperi The Four Seasons, Monte Carlo Grand Hotel Monaco, sebuah hotel mewah di Seychelles, dan Savoy Hotel di London. Begitu juga Kingdom Resort dan jet pribadi Boeing 747-400 dan mobil berhiaskan berlian.

Salman bin Abdulaziz al-Saud adalah Raja Arab Saudi yang ketujuh. Raja Salman kini menjadi Penjaga Dua Kota Suci umat Islam yaitu Makkah dan Madinah sekaligus pemimpin Wangsa Saud saat ini.

Sebelum menjabat sebagai Raja Arab Saudi, ia dulunya adalah wakil gubernur dan kemudian Gubernur Riyadh selama 48 tahun dari tahun 1963 hingga 2011.

Meskipun dalam Islam tidak diperbolehkan untuk bermewah-mewahan dalam hidup, namun sejak Kerajaan Arab Saudi didirikan oleh Ibnu Saud, perilaku para pemimpinnya jauh dari contoh kepemimpinan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu hal ini juga bertentangan dengan ajaran Wahabi yang diajarkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab.

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini