Wow! Indonesia Duduki Peringkat Kedua dengan Sugar Daddy Terbanyak di Asia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Mungkin istilah sugar daddy sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sugar daddy atau gadun merujuk pada pria mapan dan lebih tua, yang memberikan uang hingga berbagai hadiah mahal untuk wanita lebih muda.

Nah, tahukah Anda, ternyata fenomena sugar daddy di dunia makin berkembang tak terkecuali di Indonesia. Masa pandemi ini menjadi titik naiknya di tanah air, karena tidak sedikit yang memilih untuk mencari sugar daddy demi memenuhi kebutuhan finansial.

Semua itu terungkap dari sebuah situs kencan online khusus para sugar daddy yang merilis hasil survei mereka. Rupanya, Indonesia merupakan negara kedua di Asia yang memiliki sugar daddy terbanyak.

Melansir Malay Maild, survei yang dilakukan oleh situs SeekingArrangement itu mengungkap bahwa Indonesia memiliki lebih dari 60.250 sugar daddy.

Sementara, negara Asia Tenggara lainnya yang mendapat angka cukup tinggi adalah Malaysia di tempat ketiga, dengan total 42.500 sugar daddy. Diikuti Jepang berada di urutan keempat dengan 32.500 sugar daddy, Hong Kong di urutan kelima dengan 28.600 sugar daddy, lalu Taiwan 27.300, Vietnam 12.000, Korea Selatan 7.000, Sri Lanka 5.000 dan Kamboja 3.500 sugar daddy.

Posisi pertama untuk negara dengan sugar daddy terbanyak sendiri ditempati India. Total, ada 338 ribu sugar daddy di India.

Hasil survei sendiri melibatkan 556 ribu sugar daddy. Sebanyak 61 persen responden berasal dari India, sementara sisanya tersebar di negara lain.

Selain India, Indonesia dan Malaysia, ketujuh negara lainnya yang masuk ke dalam daftar berturut-turut adalah Jepang, Hong Kong, Taiwan, Vietnam, Korea Selatan, Sri Lanka dan Kamboja.

Menurut laporan SeekingArrangement, tren sugar daddy muncul di negara-negara yang mementingkan pendidikan pasca sekolah.

Sebagai contoh, Malaysia memiliki utang mencapai RM 39 juta atau Rp 135 miliar untuk mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan tinggi.

Sementara, negara seperti Jepang memiliki 90 persen penduduk yang menginginkan pendidikan tinggi, dan Korea Selatan di angka 76 persen. Penyebab lainnya adalah kesenjangan antara penduduk kaya dan miskin.

Menurut CEO SeekingArrangement, Brandon Wade, hal ini menyebabkan banyak perempuan muda sengaja mencari pria kaya.

“Platform seperti SeekingArrangement membantu menghubungkan perempuan muda mandiri dan berdaya dengan pria yang lebih kaya, tidak hanya untuk urusan finansial, tapi juga sebagai mentor atau jalan menuju masa depan yang lebih menjanjikan,” katanya.

Sebagai tambahan, keberadaan sugar daddy ternyata berkaitan dengan banyaknya investor asing yang mendirikan bisnis di Asia. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Asia, hal ini juga membuat komunitas sugar daddy makin berkembang di negara-negara tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini