Waspada, WHO Sebut Virus Ebola Mulai Mewabah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Akun twitter Direktur Jenderal organisasi kesehatan dunia atau WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menginformasikan sesuatu yang meresahkan dunia yaitu mulai merebaknya virus Ebola di Kongo, sementara Pandemi Covid19 belum usai. Bahkan tagar #Ebola sempat menjadi trending topic.

Menurut akun milik Direktur Jenderal WHO wabah itu terdeteksi di Provinsi Équateur dekat dengan Mbadaka.

Dikabarkan enam orang terinfeksi dan empat di antaranya meninggal dunia. Sedangkan dua lainnya kritis dan dalam perawatan rumah sakit.

Khawatir wabah itu akan merebak seketika, maka pengawasan di Kongo sedang ditingkatkan begitu juga dengan uji laboratorium.

Uniknya wabah itu muncul di tempat yang sama dengan munculnya wabah bertahun-tahun lalu. Kongo dihantam wabah itu pertama kali pada 1976, lalu wabah kesembilan pada Juli 2018. Tempat mewabahnya virus tersebut tetap di Mbadaka.

Saat ini tim pendukung sedang mengumpulkan dan menguji sampel, dan rujukan ke laboratorium nasional untuk konfirmasi.

Pelacakan kontak sedang berlangsung. Selain itu juga mengirim pasokan tambahan dari Kivu Utara dan dari Kinshasa untuk mendukung respons yang dipimpin pemerintah.

Sementara negeri itu kini juga masih bergulat dengan virus corona yang menyebarkan Covid19. Di Republik Demokratik Kongo per 31 Mei 2020 ada sebanyak 3.195 kasus telah dilaporkan, termasuk 72 kematian.

Penyakit lainnya yang dilaporkan adalah wabah campak yang sejak 2019 telah ada 369.520 kasus campak dan 6.779 kematian telah dilaporkan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Sleman Selenggarakan Job Fair

Mata Indonesia, Sleman - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membuka secara resmi penyelenggaraan job fair tahun 2024 bertempat di Atrium Sleman City Hall, pada Minggu (19/5). Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Sleman bersama Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Muhammad Yusuf.
- Advertisement -

Baca berita yang ini