Waspada! Selain Digital, Teroris juga Manfaatkan Aliran Dana Fisik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hingga saat ini sudah memblokir 92 rekening FPI dan rekening terkait lainnya. Hal ini menandakan bahwa jejak digital mudah untuk ditelusuri sehingga aliran dana bisa ketahui arahnya.

Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi juga menekankan bahwa para teroris tidak hanya menggunakan teknologi digital untuk membantu mengalirkan dana melainkan bisa dengan alternatif lain.

“Kalau digital kan mudah terendus dengan digital juga, makanya mereka antarkan dalam bentuk fisik dan kurir,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Sabtu 6 Februari 2021.

Pola penggalangan dana melalui kurir atau pola lainnya memang lebih sulit dideteksi ketimbang pengiriman dana melalui bank atau digital.

Presiden Joko Widodo bahkan pernah menyoroti pendanaan terorisme berkedok donasi kemanusiaan. Hal ini tidak lepas dari upaya teroris dar Jamaah Islamiyah (JI) menggunakan kotak amal di minimarket untuk membiayai aksi terornya.

Adapun pada akhir tahun 2020 lalu, polisi telah mengungkap adanya dugaan penggunaan 20.068 kotak amal oleh kelompok teroris Jamaah Islamiyah di 12 daerah.

Kotak amal yayasan tersebut disebarkan di sejumlah daerah yang meliputi Sumatera Utara (4.000), Lampung (6.000), Jakarta (48), Semarang (300), Pati (200), Temanggung (200), Solo (2.000), Yogyakarta (2.000), Magetan (2.000), Surabaya (800), Malang (2.500), dan Ambon.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini