MATA INDONESIA, LONDON – Binatang Komodo yang hanya ada di Indonesia, masuk dalam daftar hewan dengan kategori terancam punah. Perubahan iklim akibat pemanasan global menyebabkan naiknya permukaan air laut dan akan menyusutkan habitatnya di masa depan.
“Hewan prasejarah ini telah bergerak satu langkah lebih dekat ke kepunahan sebagian karena perubahan iklim sangat menakutkan,” kata Andrew Terry, direktur konservasi di Zoological Society of London, dalam forum International Union for the Conservation of Nature (IUCN), dikutip dari Reuters, Minggu 5 September 2021.
IUCN, yang bertugas mendata spesies terancam punah di dunia, kini memasukkan binatang prasejarah langka yang hidup di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, ke dalam daftar merah atau Red List berisi spesies-spesies yang terancam punah.
Dalam catatan IUCN, naiknya permukaan laut diperkirakan akan menyusutkan habitat kecil Komodo setidaknya 30 persen dalam 45 tahun ke depan.
Selain perubahan iklim, penyebab terancam punah datang dari ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab serta eksplorasi yang mengancam habitat Komodo. IUCN menyatakan sekitar 28 persen dari 138.000 spesies saat ini masuk dalam kategori terancam punah.
Komodo adalah kadal terbesar dan tertinggi di dunia. Memiliki nama latin Varanus komodoenesis, hewan ini hanya ada di Taman Nasional NTT, Pulau Flores dan sekitarnya.
Hewan ini awalnya berasal dari Australia dan melakukan migrasi dari Australia ke Kepulauan Timur Indonesia 900.000 tahun yang lalu.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One tahun 2009, Komodo punah dari Australia sekitar 50.000 tahun lalu. Proses migrasi ini diduga terjadi ketika ketinggian air laut lebih rendah 85 meter dibandingkan dengan kondisi di abad ke-21. Sehingga komodo dapat lebih mudah bermigrasi dari Flores ke pulau-pulau sekitarnya.
