Vaksin Gotong Royong Bantu Pemerintah Menghemat Anggaran

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta W. Kamdani mengungkapkan bahwa Kadin telah melakukan pendataan pendaftaran badan usaha milik swasta yang ingin membeli vaksin untuk para pegawai dan keluarganya.

Berdasarkan data Kadin, hingga saat ini sudah ada 17,387 perusahaan dengan 8,6 juta peserta yang akan mengikuti vaksinasi gotong royong. Sintha mengatakan bahwa Kadin menutup sementara pendaftaran vaksinasi gotong royong.

Ia memastikan, Kadin akan membuka kembali pendaftaran untuk tahap ketiga, usai adanya kepastian dari pihak Bio Farma terkait ketersediaan vaksin virus corona.

“Kami sedang melalui dua tahap dan tahap kedua selesai bulan kemarin. Kami sudah ada 17,387 perusahaan dengan 8,6 juta peserta,” kata Shinta, Rabu, 21 April 2021.

“Untuk sementara ini kami tutup pendaftaran untuk tahap kedua. Kita akan buka lagi tahap ketiga saat ada kepastian dari penyediaan vaksinya. Karena sekarang yang paling utama kapan vaksinnya bisa siap untuk bisa dipakai,” sambungnya.

Program vaksinasi gotong royong yang dilakukan Kadin merupakan upaya untuk membantu pemerintah. Tidak hanya untuk menekan kasus virus corona saja, melainkan juga membantu menghemat anggaran pemerintah.

“Saya kira clear ya, kita tidak dapat insentif apa-apa soal vaksinasi. Vaksinasi gotong royong ini tujuannya membantu pemerintah, jadi meringankan beban pemerintah. Tidak hanya mengakselerasi herd immunity, tetapi juga meringankan beban anggarannya,” tuntas Shinta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Asosiasi Planters Muda Indonesia Gelar Workshop UMKM Muda Bersama BPDPKS dan GAPKI Dalam Menangkal Kampanye Hitam Kelapa Sawit

Mata Indonesia, Yogyakarta - Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara, dimana total ekspor perkebunan pada tahun 2018 mencapai US$ 28,1 miliar atau setara dengan Rp393,4 Triliun dan bahkan menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut bahwa industri kelapa sawit berhasil menopang ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebanyak Rp600 triliun.
- Advertisement -

Baca berita yang ini