UNHCR Serukan Penyelamatan kepada Muslim Rohingya yang Terapung di Laut Andaman

Baca Juga

MATA INDONESIA, JENEWA – Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNHCR menyerukan untuk melakukan penyelamatan kepada sekelompok pengungsi Rohingya yang terapung-apung di Laut Andaman. Ironinya, para pengungsi ini tidak memiliki persediaan makanan atau minuman di kapal yang mereka tumpangi.

Akibatnya, banyak dari para pengungsi Rohingya yang meninggalkan distrik pesisir Cox’s Bazar di Bangladesh menderita dehidrasi ekstrim dan mengalami sakit tenggorokan. UNHCR melaporkan beberapa pengungsi bahkan meninggal dunia dan jumlah tersebut kian meningkat.

“Dengan tidak adanya informasi yang tepat mengenai lokasi pengungsi, kami telah memberi tahu pihak berwenang negara-negara maritim yang relevan mengenai laporan ini dan meminta bantuan cepat untuk mereka,” kata Komisaris UNHCR dalam sebuah pernyataan, Senin, 22 Februari.

“Tindakan segera diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah tragedi lebih lanjut,” sambungnya, menawarkan untuk mendukung pemerintah dengan memberikan bantuan kemanusiaan dan tindakan karantina kepada mereka yang diselamatkan.

Seorang pejabat senior Penjaga Pantai di India mengatakan bahwa kapal tersebut telah dilacak dan dilaporkan aman. Namun, belum diketahui bagaimana para pengungsi Rohingya yang masih berada di kapal.

Rohingya merupakan minoritas Muslim yang mengalami penderitaan dan penganiayaan tanpa akhir di Myanmar yang notabene merupakan negara dengan mayoritas beragama Budha. Tindakan represif yang dialami Muslim Rohingya membuat mereka melarikan diri dengan perahu yang tak layak.

Para pengungsi Rohingya mengalami perjalanan yang membahayakan. Tak jarang jumlah mereka berkurang ketika sampai di suatu negara. Negara tujuan Muslim Rohingya adalah Malaysia dan Indonesia.

Ratusan ribu Rohingya melarikan diri dari tindakan keras lagi mematikan yang dilakukan pasukan keamanan Myanmar tahun 2017. Sebagian Muslim Rohingya melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh.

Setidaknya 1 juta Muslim Rohingya berada di Bangladesh, hidup dalam kodisi yang memprihatinkan dengan menempati kamp-kamp pengungsi yang tak layak. Muslim Rohingya juga tidak dapat bekerja atau pergi tanpa izin pemerintah Bangladesh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini