Trump Sempat Ingin Serang Situs Nuklir Utama Iran

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Presiden Donald Trump dengan dua bulan sisa masa jabatannya di Gedung Putih, meminta menyerang situs nuklir utama Iran. Akan tetapi, ia kemudian memutuskan untuk tidak mengambil langkah dramatis tersebut, demikian dikatakan seorang pejabat Amerika Serikat.

Trump mengemukakan pendapatnya saat pertemuan Oval Office pada Kamis (12/11) yang turut dihadiri Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, pejabat baru Menteri Pertahanan, Christopher Miller, Jenderal Mark  Milley, serta Ketua Kepala Staf Gabungan.

Pejabat tersebut kemudian mengungkapkan bahwa para penasihat dan pejabat negara yang hadir turut membujuk Trump untuk tidak melanjutkan serangan karena berisiko menimbulkan konflik yang luas.

“Dia (Trump) meminta pilihan. Mereka memberinya skenario dan akhirnya memutuskan untuk tidak maju,” kata pejabat tersebut, melansir Reuters, Selasa, 17 November 2020.

Sejauh ini pihak Gedung Putih tidak memberikan konfirmasi perihal kabar serangan ke situs nuklir utama Iran.

Trump yang merupakan seorang politisi sekaligus konglomerat itu menghabiskan empat tahun masa kepresidenannya dengan terlibat dalam kebijakan agresif terhadap Iran –negara yang terletak di Asia Barat Daya.

Hubungan Washington dan Teheran kian memburuk pada 2018, ketika Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan perekonomian Iran.

Kedua negara bahkan di ambang perang pada awal tahun 2020. Konflik antara AS dan Iran berawal saat pasukan AS membunuh Mayor Jenderal Iran, Qasem Soleimani saat peperangan rudal di Iraq.

Sementara Alireza Miryousefi, juru bicara misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York mengatakan program nuklir Iran murni untuk tujuan damai. Sebagai catatan, stok 2,4 ton uranium yang diperkaya milik Iran saat ini jauh di atas batas kesepakatan, yakni 202,8 kg.

“Iran telah terbukti mampu menggunakan kekuatan militer yang sah untuk mencegah atau menanggapi setiap petualangan melankolis dari penyerang mana pun,” kata Alireza Miryousefi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini