MATA INDONESIA, JAKARTA – Para pengemudi membunyikan klakson dan bertepuk tangan meriah di pusat kota Havana, Kuba. Mereka bersorak usai Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang pemilihan Presiden Amerika Serikat.
Sebagian warga Kuba yakin, Biden dapat membawa perubahan dalam hubungan bilateral Kuba-AS. Warga Kuba memang tak berharap banyak, wakil dari Partai Demokrat itu mencabut embargo perdagangan AS terhadap negaranya yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Akan tetapi ada secercah harapan, Biden dapat membalikkan kebijakan Presiden Donald Trump yang dianggap telah merugikan rakyat Kuba dan tidak melakukan apapun untuk memajukan demokrasi dan hak asasi manusia.
“Saya sangat senang,” kata Miriam Corrales, seorang pensiunan ekonom yang turut bertepuk tangan setelah berita kemenangan Joe Biden diumumkan di televisi pemerintah Kuba, melansir Reuters, Minggu, 8 November 2020.
“Biden memberi saya kesan bahwa dia akan melakukan segala kemungkinan untuk meringankan sanksi dan meninggalkan tekanan yang kami alami selama pemerintahan Trump,” sambungnya.
Selama menjabat sebagai Presiden AS, Trump mengeluarkan kebijakan yang dianggap menyengsarakan Kuba, khususnya sektor ekonomi.
“Trump ingin mengubur kami hidup-hidup,” tegas Mercedez Rodriguez yang berprofesi sebagai guru.
Pria berusia 43 tahun itu juga mengungkapkan bila kakaknya yang berada di Amerika Serikat kerap mengiriminya uang guna menambah penghasilannya yang rendah. Namun, 10 hari sebelum pemilihan, pemerintah Trump mengumumkan langkah-langkah yang memungkinkan akan mencegah transfer uang dari AS ke Kuba.
Seorang Penasihat Kebijakan Luar Negeri Biden yang tak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa Demokrat akan mengubah kebijakan tersebut. Tak akan ada lagi pemisahan pembatasan perjalanan keluarga dan pengiriman uang, bila Biden menjabat sebagai Presiden AS.
