Tolak Konser Perdamaian, Pasukan Rusia Tembak Mati Seorang Konduktor Musik Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Sejumlah pasukan Rusia menembak mati seorang Konduktor Ukraina di depan rumahnya di Kheson. Penembakan ini terjadi karena konduktor itu menolak ikut dalam konser perdamaian yang diadakan Rusia.

Kementerian Kebudayaan Ukraina mengatakan bahwa konduktor Yuriy Kerpatenko mengecam konser di Kherson. Konser 1 Oktober itu jadwalnya untuk menyertakan pertunjukan oleh orkestra Gileya.

“Kerpatenko adalah konduktor utama mereka tetapi dia dengan tegas menolak untuk bekerja sama dengan Rusia,” kata Ukraina seperti pemberitaan Daily Mail Selasa 18 Oktober 2022.

Musisi itu juga konduktor utama Teater Musik dan Drama Mykola Kulish Kherson.

The Guardian melaporkan Yuriv secara teratur memposting pesan anti-perang yang menantang di Facebook. Namun, anggota keluarga Kerpatenko di luar Kherson mengatakan mereka kehilangan kontak dengannya pada September 2022.

Kabarnya pasukan Rusia menyerbu desanya dan mengeksekusinya dengan darah dingin. Kantor kejaksaan regional Kherson kini telah meluncurkan penyelidikan formal ‘berdasarkan pelanggaran hukum dan kebiasaan perang, dikombinasikan dengan pembunuhan yang disengaja’.

Rekan musisi dan seniman di seluruh dunia mengutuk pembunuhan yang mengejutkan itu.

Dalia Stasevska, yang akan mengadakan pertunjukan musim panas di London langsung membatalkan pertunjukannya. ”Sejarah Rusia memberlakukan kebijakan ‘patuhi atau mati’ terhadap seniman. Bukanlah hal baru. Ini memiliki sejarah yang membentang selama ratusan tahun.”

Konduktor Finlandia-Ukraina itu juga mengecam musisi Rusia yang diam menyaksikan kebrutalan tentaranya. “Saya telah melihat terlalu banyak keheningan dari rekan-rekan Rusia. Apakah ini saatnya bagi musisi Rusia, terutama mereka yang tinggal dan bekerja di luar negeri. Untuk akhirnya melangkah dan mengambil sikap menentang tindakan rezim Rusia di Ukraina?”

Sementara Victoria Amelina, seorang penulis Ukraina dan penyelidik kejahatan perang, mengatakan, “Kami tahu rezim Rusia memburu para aktivis, jurnalis, seniman, pemimpin masyarakat, dan siapa pun yang siap melawan pendudukan.

Novelis terkenal Andrey Kurkov yang menulis Death and the Penguin mengatakan nama Yuriy Kerpatenko akan masuk dalam daftar artis Ukraina yang terbunuh. ”Saya semakin berpikir bahwa Rusia tidak hanya berusaha untuk menduduki wilayah Ukraina, tetapi juga menghancurkan identitas Ukraina, yang merupakan bagian penting dari budaya Ukraina.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini