Tetap Positif, Varian Omicron Tak Pengaruhi Perekonomian Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemulihan ekonomi tahun ini akan terus berlanjut meski peningkatan kasus covid-19 varian omicron. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimis perekonomian Indonesia di 2022 akan tetap tumbuh positif meski muncul varian omicron.

Hal itu tercermin dari sejumlah indikator ekonomi hingga Februari 2022 tetap baik, antara lain penjualan eceran, ekspektasi konsumen dan Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur.

“Dengan perbaikan itu perekonomian domestik diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada 2022 menjadi 4,7-5,5 persen,” kata Perry dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, Kamis 10 Februari 2022.

Namun, optimisme itu akan terwujud jika didukung oleh percepatan vaksinasi, pembukaan ekonomi yang semakin luas, dan berlanjutnya stimulus kebijakan BI dan Pemerintah serta dari otoritas terkait lainnya.

Dia sangat optimis, momentum perbaikan ekonomi di dalam negeri berlanjut pada tahun 2022. Diketahui bersama, pada triwulan IV tahun yang 2021, ekonomi Indonesia tumbuh cukup tinggi yaitu 5,02 persen YoY, meningkat dari capaian triwulan III-2021 sebesar 3,51 persen YoY.

Lantaran, perbaikan terjadi di hampir seluruh komponen PDB dari sisi keuangan dan lapangan usaha, sejalan dengan proses pemulihan aktivitas ekonomi domestik pasca merebaknya covid-19 varian delta pada tahun 2021 yang lalu.

“Pada keseluruhan pada tahun 2021 ekonomi tumbuh 3,6 persen jauh meningkat dari kinerja tahun 2020 yang terkontraksi 2,07 persen YoY,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Sleman Selenggarakan Job Fair

Mata Indonesia, Sleman - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membuka secara resmi penyelenggaraan job fair tahun 2024 bertempat di Atrium Sleman City Hall, pada Minggu (19/5). Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Sleman bersama Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Muhammad Yusuf.
- Advertisement -

Baca berita yang ini