Tekan Kegiatan Impor dengan Optimalkan Sumber Daya Alam di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Langkah pemerintah dalam hal ini Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang berencana menyetop impor aspal mendapat sorotan dari pengamat ekonomi, Saefudin Zuhdi.

Menurutnya langkah pemerintah melakukan penyetopan impor aspal memang sudah tepat. Dimana mengoptimalisasikan sumber daya alam yang ada di Indonesia, salah satunya aspal Buton di Sulawesi Tenggara.

Namun, kata dia sejauh ini memang kebutuhan aspal dalam negeri sangat tinggi, akibat meningkatnya perluasan pemukiman penduduk sehingga dibutuhkan jalan akses untuk menghubungkan satu sama lain sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang positif.

Nah, agar impor bisa ditekan, solusinya adalah dengan membentuk badan khusus yang tugasnya menyusun dan menyiapkan data tentang potensi alam Indonesia supaya kebutuhan semua sektor dapat dipenuhi dari kekayaan alam sendiri.

Diketahui, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa total impor aspal Indonesia per tahun sekitar Rp 50 Triliun. Jika produksi dalam negeri bisa mengurangi 50 persen aspal impor aspal, maka dapat menghemat devisa sekitar Rp 20 Triliun.

“Hal ini sejalan dengan program Presiden RI yaitu mengoptimalisasikan sumber daya alam yang ada Indonesia, terutama aspal Buton. Ini adalah potensi Sulawesi Tenggara yang luar biasa sekali, di luar nikel,” katanya.

Buton telah sejak lama diketahui potensi sumber daya alamnya, khususnya aspal. Namun pengelolaannya belum berjalan dengan optimal.

PT KPA menggunakan teknologi pemurnian aspal dengan kapasitas produksi 100.000 ton per tahun. Perusahaan menggunakan bahan baku aspal Buton yang disebut “asbuton” dengan kadar bitumen 20-30 persen. Nilai investasi pada tahap I mencapai sebesar Rp 358 miliar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini