Tata Cara Praktis Ibadah Umat Katolik di Musim Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wabah virus corona alias COVID-19 yang melanda Indonesia membuat Keuskupan Agung Semarang mengusulkan tata cara beribadah umat Katolik di wilayah kegembalaannya. Usulan itu disampaikan sebagai cara mencegah penularan virus corona baru di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko pun punya beberapa hal praktis terkait pelaksanaan ibadah. “Terkait dengan pelaksanaan ekaristi dan ibadat lain, saya mengusulkan beberapa hal praktis,” katanya dalam siaran pers Komisi Komunikasi Keuskupan Agung Semarang yang diterima di Magelang, Rabu 4 Maret 2020.

Hal praktis yang dimaksud antara lain air suci di pintu-pintu masuk gereja untuk sementara dikosongkan. Sedangkan untuk “Salam Damai” menjelang komuni dalam rangkaian ibadah ekaristi sebaiknya dilakukan secara sederhana.

“Yakni dengan saling menganggukkan kepala atau membungkukkan badan, tidak dengan saling berjabat tangan sebagaimana biasa,” ujarnya.

Para pembagi komuni, ia melanjutkan, sebaiknya juga mencuci tangan sebelum menjalankan tugas. Diharapkan para pembagi komuni (romo dan prodiakon) membagikan komuni dengan terlebih dulu mencuci tangannya.

Ia juga menyarankan pelaksanaan rangkaian ibadat Jumat Agung pada Tri Hari Suci Paskah dilakukan secara sederhana. Dalam rangkaian ibadah tersebut, menurut dia, jemaat cukup berlutut atau membungkuk di hadapan salib yang telah disediakan tanpa memegang dan atau menciumnya.

Monsinyur Ruby juga mengajak umat tenang dan bijaksana dalam merespons berbagai informasi mengenai penularan dan penyebaran virus corona. Dia menekankan pentingnya menjaga kesehatan tubuh untuk menghindari penularan virus corona.

Antara lain dengan mengonsumsi makanan dengan gizi cukup, olahraga teratur, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. ​​​​​​”Karena itu, mari kita jaga kondisi fisik kita dengan meningkatkan daya tahan tubuh atau stamina kita,” katanya.

Selain itu, ia mengatakan, sebaiknya mengenakan masker saat sedang flu, pilek, batuk, dan sakit tenggorokan. “Semoga Tuhan melindungi dan menjaga kita dari segala bahaya, serta melimpahkan rahmat kesehatan bagi kita semua,” kata Monsinyur Rubiyatmoko.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini