Tanggapan Masyarakat Soal PSBB di Masa Pandemi Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah tetap berupaya untuk memutus rantai penyebaran Wabah corona (covid-19) yang ikut melanda Indonesia. Mengingat virus ini menyebar lewat kontak langsung, maka pemerintah sejak awal telah menekankan perlunya jaga jarak atau social distancing.

Kini kebijakan tersebut mulai diperlebar menjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Daerah DKI Jakarta menjadi wilayah perdana yang menerapkan kebijakan ini. PSBB di Jakarta telah berlaku per 10 April 2020 hingga 24 April 2020 mendatang. Bahkan setelah Jakarta, wilayah Jawa Barat pun berpotensi menerapkan skema serupa.

Meski bertujuan baik bagi kesehatan, namun PSBB memberikan dampak yang besar bagi sejumlah lini usaha. Lantaran tak ada penghasilan yang masuk, semenjak corona merebak di tanah air. Tak sedikit pekerja yang terpaksa dirumahkan alias di-PHK.

Menanggapi hal ini, Aktivis Sosial Inge Suprayogi mengatakan, fenomena PHK yang menimpa para pekerja menjadi imbas dari wabah corona yang memang menyebar secara global. Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan pun perlu mendata sektor usaha, mana saja yang paling terdampak atas corona.

“Kalau datanya sudah ada, tentu akan memudahkan pemerintah untuk menyalurkan bantuan kepada para pekerja yang terdampak. Selain itu, menjadi antisipasi agar bantuan tersebut bisa tersalur secara merata,” ujarnya saat ditemui di Kantor Mata Indonesia, Kamis 10 April 2020.

Di sisi lain, Inge juga menganjurkan kepada kaum pekerja yang sedang menganggur agar tak menyerah dengan keadaan dan berharap pada bantuan pemerintah saja. Mereka dituntut survive dan perlu mengembangkan kreativitasnya untuk menciptakan lapangan kerja yang baru.

“Jadi semua orang pasti punya bakatnya masing-masing. Sekarang tergantung dari orangnya, bagaimana mengembangkannya agar berguna dan menghasilkan uang untuk bisa menghidupi keluarganya di masa-masa seperti ini,” kata Wanita yang juga terlibat dalam Majelis Taklim di Bandung ini.

Selain bantuan dari pemerintah, Inge juga mengharapkan agar dari masyarakat sendiri perlu berinisiatif untuk peduli dan membantu sesama yang lebih membutuhkan. Bantuan ini bisa digalakan dalam lingkup RT maupun RW di tempat tinggal masing-masing.

“Bisa disalurkan lewat posko-posko bantuan yang dibentuk masyarakat sendiri dan berada di bawah pengawasan pemerintah setempat,” ujarnya.

Bantuan tersebut bisa beraneka rupa. Boleh dalam bentuk uang, sembako maupun obat-obatan. Jika itikad baik ini terus digalakan niscaya wabah ini tentu bisa dilewati dan kondisi Indonesia bisa normal seperti semula.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini