Tampaknya Indonesia Ingin Bangun Kapal Selam Scorpene Bersama Prancis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bukan hanya akan meningkatkan kerja sama di bidang mesin udara, Prancis tampaknya juga semakin serius menjajaki pembangunan matra laut Indonesia yang ditandai dengan kunjungan Duta Besar Prancis ke PT PAL Indonesia di Surabaya.

Netizen pun mengingatkan rencana Indonesia mengakuisisi Kapal Selam Scorpene 1000.

Pendekatan untuk membangun kapal tersebut bagi Indonesia sudah dimulai pada 2015 dan terus berlanjut hingga kini.

Seperti dilansir portal alat pertahanan Janes.com, pada akhir tahun 2020, kapal selam yang diinginkan Indonesia semakin jelas yaitu Scorpene yang digunakan angkatan laut Brasil.

Jenis itu biasa disebut S Riachuelo S40 atau kelas Riachuelo yang sudah melewati serangkaian pengujian pada 2019.

Sementara Brasil sudah melakukan kontrak pada 2009 untuk pembelian empat Riachuelo senilai 9,9 miliar dolar AS. Pembangunan semua kapal itu juga dilakukan dengan transfer of technology karena dibuat di galangan kapal lokal Brasil, Itaguaí Construções Navais (ICN)

Seperti diunggah di instagram PT PAL Indonesia, dalam kunjungannya, Rabu 24 Maret 2021 itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia H.E. Mr. Oliver Chambard ditemani French Trade Commission Business.

Rombongan dari Prancis itu berupaya mengidentifikasi potensi bisnis dan pemahaman visi PT PAL Indonesia di sektor maritim dan pembuatan kapal.

Jika berbicara tentang Kelas Riachuelo berarti soal kapal selam diesel listrik yang memiliki berat 1.800 ton, panjang kapal 75 meter dan lebar 6,2 meter.

Kapal yang harus dioperasikan oleh 31 personel tersebut dibekali enam tabung peluncur torpedo kaliber 533 mm. Total ada 18 torpedo yang dapat dibawa dalam sekali berlayar, jenisnya mulai dari F21 sampai Black Shark.

Selain torpedo, kapal selam ini juga dapat meluncurkan rudal anti kapal SM-39 Exocet dan 30 puluhan ranjau laut.

Riachuelo class milik Brasil tidak dipasangi teknologi air independent propulsion (AIP), sehingga kemampuan endurance-nya ditaksir hanya sekitar 40-50 hari.

Sebelumnya, Prancis sudah semakin memastikan pembangunan 48 pesawat tempur Dassault Rafale yang tampaknya juga akan dilakukan di Indonesia yaitu PT Dirgantara Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini