MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Dalam pidato tahun barunya, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mengatakan siap melakukan dialog dengan Cina, dengan satu syarat, yakni mengesampingkan konfrontasi.
Taiwan yang demokratis yang diklaim oleh Beijing sebagai wilayah kedaulatannya, mendapatkan tekanan ekstra dari Cina yang meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu. Cina mengatakan, pihaknya merespons koalisi Taiwan dan Amerika Serikat.
Sebagaimana di ketahui, Washington memberikan dukungan besar untuk Taipei, khususnya dalam sektor pertahanan. Taiwan sendiri belum lama ini, belanja peralatan militer ke AS dengan menghabiskan dana sebesar 5 miliar USD. Dan fakta ini sukses membuat Cina murka.
Berbicara di kantor kepresidenan, Presiden Tsai mengatakan bahwa dalam setahun terakhir, aktivitas militer Cina di dekat Taiwan telah mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
“Saya ingin tegaskan bahwa dalam hubungan lintas selat kami tidak akan maju secara terburu-buru dan akan berpegang pada prinsip-prinsip kami, Taiwan,” kata Presiden Tsai Ing-wen, melansir Reuters, Jumat, 1 Januari 2021.
“Selama otoritas Beijing bertekad untuk meredakan antagonisme dan meningkatkan hubungan lintas selat, sejalan dengan prinsip timbal balik dan martabat, kami bersedia untuk bersama-sama mempromosikan dialog yang bermakna,” sambungnya.
Cina yang memutuskan mekanisme pembicaraan formal tahun 2016, telah berulang kali menolak ajakan perundingan yang diajukan Tsai. Beijing mengatakan, Tsai harus terlebih dahulu mengakui Taiwan sebagai bagian dari Cina, sesuatu yang telah ditolak oleh Tsai.
Dan berbicara dalam bahasa Inggris, Presiden Tsai Ing-wen juga mengucapkan terima kasih atas dukungan berkelanjutan dari komunitas internasional kepada Taiwan. “Demokrasi kami lebih kuat berkat dukungan Anda,” tuntas sang presiden.
