Tahun 2021 Tren Mobil Listrik Bakal Naik Diikuti Meningkatnya Industri Otomotif

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tahun 2021 perekonomian Indonesia diprediksi bakal meningkat, salah satunya perkembangan industri otomotif dengan kemunculan mobil listrik.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan pemulihan industri otomotif tergantung dari beberapa poin, salah satunya adalah komoditas, jika sektor tersebut baik, maka sektor otomotif juga akan meningkat.

Data dari Gaikindo menyebutkan, penjualanan mobil di bulan November 2020 naik hingga 9,8 persen menjadi 53.844 unit dibandingkan bulan sebelumnya hanya 49.018 unit.

Sepanjang Januari-November 2020 penjualan mobil menyusut hingga 49 persen dibandingkan tahun lalu. Namun, jika dilihat secara perbulan, penjualanan mobil sejak Juni terus mangalami peningkatan.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto mengatakan, target penjualanan hingga akhir 2020 mencapai 525 ribu unit. Adanya sedikit kenaikan karena pertumbuhan ekonomi mulai membaik.

Gaikindo memprediksi, penjualan mobil di tahun depan akan sedikit lebih meningkat dibandingkan tahun ini. Jongkie mengatakan, bisa mencapai hingga 750.000 unit.

Berbicara perkembangan kedepan, mobil listrik diprediksi menjadi tren di tahun 2021 karena sudah mulai dipasarkan didalam negeri. Hal ini bagian dari implementasi kelengkapan infrastruktur kendaraan bermotor berbasis baterai sesuai dengan peraturan Presiden No. 55 tahun 2019.

Jika volumenya meningkat, pemasaran mobil listrik masih mendapatkan tantangan, salah satunya mengenai harga yang relative mahal, sehingga penggunanya masih terbatas.

Hingga sekarang, sudah ada beberapa tipe dan merek mobil listrik dipasaran Indonesia, seperti BMW i3, Toyota Lexus UX 300E, Hyundai Ioniq, Nissan Kick e-Power yang dijual Agen Pemegang Merek (APM). Sementara Tesla model tiga dipasarkan melalui importir umum.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Refrom (IESR) Febby Tumiwa mengatakan penjualan kendaraan listrik di Tanah Air bisa mencapai 10-20 persen dari total pasar otomotif nasional.

Bagi Kementerian Perindustrian hal ini bisa menjadi bentuk investasi baru untuk memajukan ekonomi di Indonesia. investasi baru tersebut merupakan pengembangan baterai yang digunakan sebagai daya isi utama dari mobil listrik.

Indonesia memiliki sumber bahan baku penyusun baterai lithium seperti cobalt, almunium, ferrum, dan nikel yang cukup melimpah dan bisa dijadikan sebagai keunggulan bagi Indonesia yang kompetitif.

Jika dipergunakan dengan baik, Indonesia akan lebih unggul dibandingan dengan negara-negara produsen kendaraan listrik lainnya.

Direktur Jenderal ILMATE Kemenprin, Taufiek Bawazier meminta pemerintah untuk mempersiapkan infrastruktur yang memadai jika ingin bermain di pasar mobil listrik dan memberikan insentif untuk produksi dan pajak kendaraan listik.

Reporter: Laita Nur Azahra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini