Shanghai Darurat, Jumlah yang Meninggal Akibat Corona Bertambah Jadi 56 Korban

Baca Juga

MATAINDONESIA, WUHAN – Bertambah lagi korban yang meninggal akibat virus Corona. Pemerintah Hubei, Cina, mengungkap korban meninggal dunia meningkat menjadi 56 orang pada Minggu pagi 26 Januari 2020. Sementara, jumlah kasus yang terinfeksi mendekati 2.000 orang.

Mengutip AFP, 13 korban meninggal dunia di Hubei tercatat dalam kasus kematian terbaru, sementara satu korban meninggal dunia di Shanghai. Ini merupakan kasus kematian pertama di Shanghai akibat virus corona. Situasi kota Shanghai pun mencekam setelah pemerintah setempat mengumumkan adanya korban. Beberapa mal dan pusat pertokoan di Shanghai memilih tutup dan jalanan pun mulai sepi meski sesekali kendaraan tetap melintas. Disneyland Shanghai yang biasa ramai dikunjungi para wisatawan, memilih tutup sejak Kamis 23 Januari lalu.

Dari jumlah 52 orang yang meninggal di Hubei, dua korban meninggal dunia di Henan Tengah, satu di bagian timur laut Heilongjiang, dan satu di Hebei Utara.

Otoritas kesehatan setempat melaporkan 323 kasus baru terkonfirmasi virus corona, yang pertama kali muncul di Wuhan pada akhir Desember lalu.

Hingga kini, Pemerintah Cina melansir 1.975 kasus di seluruh daratan. Di Cina wabah virus corona ditetapkan dengan status darurat.

Presiden Xi Jinping memperingatkan bahwa Cina menghadapi situasi gawat ketika pihak berwenang berjuang mengatasi penyakit pernafasan, yang mengganggu perayaan Imlek nasional.

Saat ini, Pemerintah China menutup akses keluar dan masuk di lebih dari 12 kota, termasuk Wuhan di Hubei dan melakukan upaya karantina.

Virus corona yang tidak diketahui penyebabnya ini juga telah menimbulkan kekhawatiran global. Virus ini mirip dengan SARS (severe acute respiratory syndrome) yang membuat ratusan orang meninggal dunia di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003.

Selain menyebar di Cina, virus corona dikabarkan telah meluas hingga Amerika Serikat, Prancis, Thailand, Malaysia, dan yang terbaru di Kanada.

Menurut BBC, selain kelelawar, virus ini diduga berasal dari pasar makanan yang “melakukan transaksi ilegal hewan liar”.

Koresponden kesehatan dan sains BBC Michelle Roberts dan James Gallagher menjawab pertanyaan-pertanyaan pembaca dari Inggris tentang virus baru ini. Awal infeksi ini terjadi di Pasar Grosir Makanan Laut Cina Selatan. Hewan liar hidup lain juga dijual termasuk ayam, kelelawar dan ular.

Beberapa penyakit – termasuk virus corona yang menyebabkan Sars – dapat menyebar melalui permukaan yang terkontaminasi oleh orang yang batuk atau bersin.

Virus ini cenderung bertahan kurang dari 24 jam di luar tubuh manusia meskipun virus noro (kutu perut yang parah) dapat bertahan berbulan-bulan di luar tubuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini