Setahun Hasilkan 47 Juta Ton, Indonesia Jadi Eksportir Minyak Sawit Terbesar di Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan, total produksi minyak sawit tahun 2020 sekitar 47 juta ton, sebanyak 34 juta ton terserap di pasar ekspor.

Hal ini menandakan bahwa Indonesia masih menjadi negara eksportir terbesar minyak.

“Saat ini memang sebagian besar penyerapan produk sawit terjadi di pasar internasional,” ujar Ketua Bidang Komunikasi Gapki Tofan Mahdi.

Tofan mengatakan, pemerintah sebetulnya sudah melakukan berbagai strategi agar keseimbangan antara daya serap di pasar ekspor dan pasar domestik menjadi lebih seimbang. Hal itu sudah dilaksanakan melalui program mandatori biodiesel yang sudah mencapai bauran 30 persen.

“Dari data yang ada, penyerapan minyak sawit di pasar domestik untuk konsumsi biodiesel mencapai 42 persen dari total konsumsi di pasar domestik. Jadi kita backbone-nya memang masih di pasar ekspor, tetapi kita juga meningkatkan daya serap di pasar domestik,” katanya.

Berdasarkan data Gapki, ekspor sawit Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Secara year-to-date (ytd), sampai Agustus 2020 ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 21,31 juta ton. Sementara ytd Agustus 2021, ekspor minyak sawit sebesar 22,79 juta ton.

“Jadi kalau lihat data dibandingkan tahun lalu, tren ekspor masih akan terus meningkat,” kata Tofan.

Dia menuturkan, hingga saat ini Indonesia masih fokus sebagai produsen sawit terbesar di dunia. Di tahun 2021, diproyeksikan produksi sawit Indonesia akan tembus 50 juta ton.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Pilkada 2024, PDIP Kulon Progo Jaring Empat Nama Kadernya Maju Bacalon Bupati

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Kulon Progo sedang melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo, Fajar Gegana, menyatakan bahwa penjaringan ini dilakukan melalui rapat kerja cabang yang diadakan serentak di 12 pengurus anak cabang (PAC). Salah satu agenda utama adalah penjaringan dari tingkat bawah untuk bakal calon bupati dan wakil bupati.
- Advertisement -

Baca berita yang ini