Serangan Udara di Kabul, AS: Itu Balasan!

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) melakukan serangan udara terhadap kendaraan yang membawa beberapa pembom bunuh diri dalam perjalanan ke bandara Kabul, ketika pengangkutan udara raksasa ditutup dengan hanya 300 orang AS dan segelintir sekutu asing dan Afghanistan yang tersisa.

Serangan pada Minggu (29/8) terjadi saat pasukan AS masih mengevakuasi ribuan warga negara dan sekutunya dari Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul. Sekitar 115.000 warga Afghanistan dan warga negara asing telah dievakuasi oleh AS dan 20 negara sekutu.

Kapten Angkatan Laut AS Bill Urban, juru bicara Komando Pusat militer AS, menyebut serangan pesawat tak berawak itu sebagai tindakan membela diri. Ia mengatakan bahwa pihak berwenang terus menilai kemungkinan korban sipil, meskipun tidak memiliki indikasi saat ini.

“Kami yakin kami berhasil mencapai target. Ledakan sekunder yang signifikan dari kendaraan menunjukkan adanya sejumlah besar bahan peledak,” kata Kapten Angkatan Laut AS Bill Urban, melansir The National News, Senin, 30 Agustus 2021.

Bandara Kabul menjadi tempat operasi evakuasi besar-besaran dengan negara-negara di seluruh dunia mengirim pasukan untuk membawa keluar warga negara dan sekutu yang telah mendukung pasukan pimpinan AS di Afghanistan selama 20 tahun terakhir.

Operasi pengangkutan udara besar-besaran telah diperumit oleh ancaman serangan, bahkan ketika Taliban membantu pasukan internasional dalam keamanan di sekitar bandara.

Pada Kamis (26/8), sebuah bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 170 warga Afghanistan dan 13 personel militer AS – korban jiwa terbesar Amerika di negara itu dalam hampir satu dekade. Sementara ratusan orang lainnya mengalami luka.

Dua pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan serangan AS hari Minggu menargetkan tersangka militan dari cabang ISIS Afghanistan – yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan atau ISIS-K. Sebagaimana diketahui, para militant itu mengaku bertanggung jawab atas serangan di Bandara Kabul.

Sebelumnya Komando Pusat AS mengumumkan bahwa salah satu pesawat tak berawak atau drone berhasil menewaskan seorang perencana ISIS-K. Serangan drone terjadi di Provinsi Nangarhar, Afghanistan.

Sebagaimana diketahui, AS berjanji untuk memburu para pemimpin Negara Islam Khorasan atau ISIS-K menyusul serangan bom bunuh diri di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8).

AS bertekad membalas dendam pada musuh lama atas kematian ratusan warga Afghanistan dan tentara AS dalam ledakan bom di dekat Gerbang Biara ke bandara tempat warga Afghanistan berbaris untuk memasuki bandara yang diamankan AS dan dekat Baron Hotel di mana banyak warga Inggris telah menunggu proses evakuasi.

“Pasukan militer AS melakukan operasi kontraterorisme over-the-horizon hari ini terhadap perencana ISIS-K. Serangan udara tak berawak terjadi di Provinsi Nangahar Afghanistan. Indikasi awal adalah bahwa kami membunuh target. Kami tahu tidak ada korban sipil,” bunyi pernyataan Komando Pusat AS, melansir The Drive (28/8).

Sementara dalam sambutannya yang emosional di Gedung Putih, Presiden Joe Biden berjanji akan memburu para pelaku dan AS tidak akan menghentikan pengangkutan udara evakuasi massal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Warga Jogja Hadapi Pilkada 2024: Politik Uang Banyak Ditolak Lebih Pilih Calon Bermisi Visi Jelas

Mata Indonesia, Yogyakarta - Muda Bicara ID kembali menyelenggarakan survei terkait Pilkada Kota Jogja 2024, kali ini dengan fokus pada politik uang dan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan warga dalam memilih wali kota dan wakil wali kota.
- Advertisement -

Baca berita yang ini