Senjata Hipersonik AS Ternyata Masih Kalah Canggih dari Cina!

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Kepala Eksekutif Raytheon Technologies Corp, Gregory Hayes mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) tertinggal bertahun-tahun di belakang Cina dalam senjata hipersonik. Sebagai catatan, senjata hipersonik bergerak di atmosfer dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara.

“Sementara Pentagon memiliki sejumlah program senjata hipersonik dalam pengembangan dan AS memahami teknologinya, Cina telah benar-benar menerjunkan senjata hipersonik. Setidaknya kita tertinggal beberapa tahun,” kata CEO Raytheon, Gregory Hayes, melansir Al Arabiya, Rabu, 27 Oktober 2021.

Senjata ultra-cepat yang muncul telah memicu kekhawatiran karena potensinya untuk mengacaukan hubungan tiga negara, yakni AS, Cina, dan Rusia. Mereka juga dapat menjadi front dalam persaingan ketika dua ekonomi terbesar dunia berbenturan dalam masalah perdagangan, teknologi, dan kemanusiaan.

Sang CEO kini sedang mengembangkan rudal jelajah hipersonik dengan militer Paman Sam. Dikatakan Hayes bahwa kemampuan hipersonik adalah ancaman paling tidak stabil bagi Tanah Air.

“Waktu untuk bereaksi sangat, sangat singkat,” sambungnya.

Pernyataan Hayes hadir setelah laporan bahwa Cina melakukan dua tes senjata hipersonik selama musim panas, termasuk salah satu yang disebut sebagai kendaraan luncur hipersonik.

Diluncurkan dari rudal atau roket, pesawat itu terpisah dan meluncur menuju target saat bermanuver di atmosfer, dan Hayes mengatakan bahwa senjata semacam itu dapat mencapai kecepatan 22.000 mil per jam!

“Kami harus memiliki sistem otomatis untuk mempertahankan tanah air, dan kami fokus pada itu,” katanya dalam sebuah wawancara di “Balance of Power With David Westin” Bloomberg Television.

Pada September, Unit Rudal dan Pertahanan Raytheon berhasil menguji coba rudal jelajah hipersonik yang dapat melaju dengan kecepatan lebih dari Mach 5 sebagai bagian dari kontrak pengembangan untuk Angkatan Udara AS dan Defense Advanced Research Projects Agency – badan pengembangan teknologi canggih Departemen Pertahanan.

“Kami akan memiliki senjata untuk menantang musuh, tetapi yang paling penting saya pikir fokus kami adalah bagaimana kami mengembangkan kontra-hipersonik. Di situlah tantangannya,” kata Hayes.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini