“Rusia Serang Ukraina? Itu Propaganda Jahat AS!”

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Kepala Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergei Naryshkin menegaskan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina. Menurutnya ini adalah propaganda jahat Amerika Serikat (AS).

Pejabat AS, NATO dan Ukraina telah meningkatkan kewaspadaan dalam beberapa pekan terakhir atas apa yang mereka katakan sebagai gerakan pasukan Rusia yang tidak biasa di dekat perbatasan dengan Ukraina. Mereka mengatakan bahwa Moskow tampaknya siap untuk melancarkan serangan.

Rusia telah berulang kali menegaskan bahwa mereka bebas untuk memindahkan pasukannya di wilayahnya sendiri dan gerakan seperti itu seharusnya tidak perlu dikhawatirkan.

“Saya perlu meyakinkan semua orang. Hal seperti ini tidak akan terjadi,” tegas Sergei Naryshkin, kepala badan intelijen luar negeri Rusia, dalam wawancara yang disiarkan di televisi pemerintah, merujuk pada komentar tentang dugaan rencana invasi Rusia.

“Semua yang terjadi di sekitar topik ini sekarang tentu saja propaganda jahat yang dilancarkan oleh Departemen Luar Negeri AS,” sambungnya, melansir Reuters, Senin, 29 November 2021.

Pernyataan ini dikatakan Naryshkin sehari setelah diplomat tinggi Departemen Luar Negeri AS untuk urusan Eropa membahas mengenai jumlah pasukan Rusia yang berada dekat perbatasan Ukraina.

Sementara para pejabat AS mengaku prihatin mengenai kemungkinan serangan Rusia di Ukraina. Adapun Moskow menuduh Washington, Kyiv, dan NATO berperilaku provokatif dan tidak bertanggung jawab di dekat perbatasannya.

Pada awal November, Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah meninggalkan unit militer di dekat perbatasan Ukraina setelah latihan, dengan jumlah pasukan di daerah itu mencapai 90 ribu personel.

Sebagaimana diketahui bahwa angkatan bersenjata Rusia belum lama ini mengadakan serangkaian latihan berskala besar, termasuk latihan dengan pasukan udara, sambung pernyataan Kementerian Pertahanan Ukraina. Setelah pelatihan, unit-unit Angkatan Darat ke-41 tetap tinggal, sekitar 260 km (160 mil) dari perbatasan Ukraina.

“Perlu dicatat bahwa Federasi Rusia secara berkala menggunakan praktik pemindahan dan pengumpulan unit militer untuk menjaga ketegangan di kawasan dan tekanan politik terhadap negara-negara tetangga,” kata Kementerian Pertahanan Ukraina kala itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini