Rupiah Diramalkan Lanjut Menguat, Apa Sentimennya?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan melanjutkan penguatan pada Rabu, 8 April 2020. Kemarin, rupiah ditutup pada posisi Rp 16.175 per dolar AS atau menguat 1,45 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi laju pergerakan rupiah akan berkisar dari Rp 16.120 hingga Rp 16.400 per dolar AS.

Ia mengatakan, laju mata uang garuda akan dibayangi oleh sikap para pelaku pasar yang kembali fokus atas pembicaraan para menteri keuangan dari sejumlah negara yang menggunakan mata uang euro via panggilan teleconference. Mereka dikabarkan akanmembahas strategi untuk mendanai respons kebijakan kawasan terhadap wabah corona (covid-19).

“Berbagai ide dan skema akan ditampilkan untuk mendapatkan perhatian dan persetujuan. Namun keinginan Spanyol dan Italia untuk mengajukan pinjaman (coronabonds) yang dikeluarkan bersama, kemungkinan akan ditolak oleh Jerman maupun Belanda,” katanya Selasa sore.

Sementara dari dalam negeri, penguatan rupiah dibayangi oleh penilaian dari Moody’s Investors Service, sebuah lembaga pemeringkat internasional pada Selasa ini.

Lembaga tersebut memberi peringkat Baa, dengan outlook stabil atas obligasi dolar AS yang akan dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk jangka waktu 10 hingga 50 tahun. “Obligasi itu digunakan untuk membiayai program pemerintahan, termasuk penanganan wabah corona,” ujar Ibrahim.

Surat utang itu masuk dalam program penerbitan obligasi senilai 10 miliar dolar AS yang didaftarkan ke Securities and Exchange Commission (SEC). Menurut Moody’s, peringkat Baa2 disematkan karena dukungan dari penekanan kebijakan pemerintah pada ekonomi makro. “Stabilitas yang meningkatkan ketahanan menghadapi guncangan (corona),” kata Ibrahim.

Di samping itu, laju rupiah juga ikut terbantu dengan terobosan baru yang diterapkan pemerintah guna menangani covid-19 dengan cara menggelontorkan stimulus di bidang kesehatan.

“Selain itu, Bank Indonesia terus melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan DNDF dan pembelian obligasi pemerintah di pasar sekunder,” ujar Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini