RSA UGM Terus Berbenah Tingkatkan Pelayanan Dengan Membuka Layanan Ortopedi Terintegrasi

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM membuka layanan baru Gadjah Mada Orthopedic Center. Layanan ini mengintegrasikan pemeriksaan non operasi hingga operasi rekonstruksi, serta operasi dengan sayatan kecil untuk tulang belakang dan sendi.

Direktur Utama RSA UGM, Dr.dr.Darwito, SpB-Onk (K), SH., menyampaikan pengembangan layanan ortopedi terpadu merupakan wujud komitmen RSA dalam meningkatkan mutu pelayanan. Gadjah Mada Ortophedic Center memberikan pelayanan bagi pasien masyarakat umum, pasien BPJS, hingga Health Tourisme dari regenerative medicine, preventif, kuratif hingga rehabilitative.

“Saat ini kami memiliki enam dokter spesialis dan subspesialis untuk layanan cedera olahraga, trauma muskuloskeletal, operasi tulang belakang, dan operasi pinggul dan lutut ,”tuturnya saat Launching layanan Gadjah Mada Orthopedic Center di RSA UGM, Kamis (13/4).

Layanan Gadjah Mada Orthopedic Center dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang di poliklinik, ruang operasi dengan fasilitas pemeriksaan penunjang diagnosis yang lengkap, dan peralatan medis berteknologi modern. Selain itu, juga ruang operasi yang telah dilengkapi dengan MOT (Modular Operating Theatre) yang terintegrasi dalam satu control panel sehingga secara sistem mampu mendukung layanan operasi secara lebih efektif dan efisien.

“Harapannya masayakat bisa memnafaatkan layanan ini karena dokter dan fasilitasnya tidak kalah dengan di luar negeri. Semoga keberadaan Gadjah Mada Orthopedic Center ini kedepannya bermanfaat bagi generasi mendatang dan masyarakat Indonesi,” tukasnya.

Ketua KSM Bedah Orthopedi RSA UGM, dr. Lutfi Hidayat, So.OT (K) Hip and Knee menjelaskan RSA menerima sekitar 7 ribu pasien ortopedi setiap bulannya dan melakukan operasi pada 200-an pasien. Dengan adanya layanan baru yang dilengkapi dengan fasilitas dan teknologi modern saat ini memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan dengan lebih cepat dan akurat. Salah satunya, yaitu artroskopi dan C-Arm, membantu dokter dalam melakukan operasi dengan presisi yang lebih tinggi. Dengan begitu diharapkan mutu layanan ortopedi di RSA bisa semakin meningkat dan mendorong kualitas hidup pasien dengan lebih baik.

“Kami mengharapkan kehadiran Gadjah Mada Orthopedic Center ini mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan layanan operasi orthopedi yang memadai,” tukasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini