Rencana Kerja 2021, Ini 5 Arahan Presiden Joko Widodo

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketidakpastian ekonomi global yang diprediksi berlanjut hingga tahun depan masih menghantui kinerja pemerintah.

Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk segera menyusun skema fiskal dalam RAPBN 2021 mendatang agar lebih tepat untuk menghadapi tantangan global.

“Walaupun kita menghadapi tekanan ekonomi global tapi kita tetap harus optimistis. Pertumbuhan ekonomi kita di tahun lalu tercatat 5,02 persen. Pertumbuhan Ini cukup baik di tengah ketidakpastian situasi global dan kemungkinan resesi yang sudah terjadi di beberapa negara,” kata Jokowi di Jakarta, Senin 9 Maret 2020.

Ada lima arahan vital dari Presiden Joko Widodo untuk jajaran kementeriannya dalam rencana kerja 2021:

Pertama, Jokowi meminta daya tahan ekonomi nasional dibenahi untuk menangkal ketidakpastian perekonomian global.

Kemudian kedua, Jokowi meminta pembenahan reformasi struktural agar terus dijalankan maksimal. Salah satunya melalui Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan Perpajakan.

Ketiga, Presiden Jokowi meminta pertumbuhan ekonomi 2021 harus berkualitas didukung oleh stimulus fiskal yang tepat. Insentif fiskal harus memberikan dampak penciptaan lapangan kerja dan tumbuhnya industri manufaktur khususnya yang bersifat padat karya.

Lalu keempat, presiden meminta adanya upaya menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia di 2021. Ia menyebut, industri berbasis subtitusi impor harus dikembangkan lagi.

Kelima, Presiden Jokowi meminta dilanjutkannya penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM), termasuk peningkatan kualitas melalui program pendidikan, kesehatan, pelatihan vokasional, lewat kartu prakerja, dan juga pengentasan kemiskinan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini