PUPR Bergerak, Tanggul Laut yang Jebol di Semarang Ditutup

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tanggul laut yang jebol di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah. Jebolnya tanggul itu menyebabkan banjir rob di pemukiman warga.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan darurat adalah dengan segera menutup tanggul yang jebol, kemudian genangan air dipompa hingga surut, sehingga bisa ditangani dengan semi permanen menggunakan material berupa geobag/geobox.

“Sementara ini karena tidak bisa masuk dari darat untuk material, kita harus dari laut dengan sandbag kecil untuk sementara. Besok kita akan dibantu dengan 50 personil dari Lanal dan 50 dari Kodam, sudah harus ditutup tanggul yang jebol dan sudah surut dipompa semua,” kata Menteri Basuki.

Hingga saat ini, dari tiga titik tanggul yang jebol satu titik sudah selesai ditutup, yakni di Kelurahan Bandarharjo. Sementara dua titik di Kelurahan Tambak Lorok masih dalam penanganan masing-masing sepanjang 20 meter, dan 8 meter.

“Untuk parapet 20 meter, saat ini masih proses pemasangan sandbag target selesai besok. Untuk yang 8 meter mulai besok dilaksanakan pemasangan sandbag dan juga target besok sudah tertutup,” ujar Menteri Basuki.

Untuk jangka panjang, Menteri Basuki mengatakan akan melakukan penguatan terhadap tanggul-tanggul di sekitar area yang jebol dan juga akan melakukan evaluasi terkait ketinggian tanggul-tanggul yang ada.

“Parapet yang dibangun berdasarkan data terakhir banjir rob setinggi + 1,8 meter di atas muka laut, pasang naiknya sehingga kita bikin parapet 2 meter, namun karena fenomena tinggi melebihi jadi 2,1 meter sesuai dengan warning-nya BMKG sehingga ini melimpas, hampir semua,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peningkatan Infrastruktur di Bali Bukti Komitmen Indonesia Siap Selenggarakan WWF 2024

World Water Forum Ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 diharapkan akan menghasilkan berbagai solusi masalah air termasuk sanitasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini