PPKM Darurat Mampu Kendalikan Covid19, Mengakhirinya Dilakukan Bertahap

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak daerah penanganan Covid19 -nya menjadi lebih baik karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, tetapi Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Panjaitan tidak mengumumkannya ke publik dan mengakhirinya secara bertahap.

“Kalau semua berjalan baik, nanti akan banyak (daerah) di Jawa-Bali yang levelnya turun dari empat ke level dua. Tapi kita Ndak mungkin langsung mengumumkan. Kenapa? Nanti takutnya euforia, naik lagi,” ujar Luhut dalam sebuah wawancara televisi, Selasa 20 Juli 2021 malam.

Luhut menegaskan PPKM Darurat menggunakan pengukuran tingkat penularan mulai dari level 4 yang terparah hingga level 1 sebagai daerah dengan tingkat penularan rendah.

Menurut pendiri Satgultor Kopassus tersebut, sejak diberlakukannya PPKM Darurat banyak daerah yang semula berstatus level 4 turun bukan hanya di level 3, tetapi ada yang sampai tingkat penularannya rendah di level 2.

Dia menyebutkan hal itu terjadi di satu daerah di Jawa Tengah. Namun, tidak diumumkan ke publik, tetapi gubernur dan kepala daerah yang bersangkutan, menurut Luhut, “sudah dibisiki.”

Tujuannya agar daerah itu dibuka secara perlahan dengan syarat disiplin protokol kesehatan harus sangat ketat.

Sektor yang harus dibuka pertama kali adalah sektor informal agar mereka bisa menggerakkan bisnisnya dengan protokol kesehatan super ketat.

Alasan Luhut membuka sejumlah daerah secara perlahan karena penularan varian Delta tujuh kali lebih cepat dari varian yang ada sebelumnya.

Konsep seperti itu juga akan dilakukan pada 26 Juli 2021, setelah evaluasi PPKM Darurat selama lima hari sejak 20 Juli 2021.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini