MATA INDONESIA, AARHUS – Tim bulutangkis Indonesia tiba di Aarhus, Denmark, Selasa 5 Oktober 2021 siang waktu setempat. Mereka akan berlaga di Piala Thomas dan Uber 2020.
Tim Indonesia mendarat di Bandara Billund, Aarhus, sekitar jam 11.40 waktu setempat. Dengan menggunakan pesawat KLM nomor penerbangan KL 1164, perjalanan menuju Bandara Schipol, Amsterdam ditempuh dalam 2,5 jam. Setelah transit sekitar sejam, tim berangkat lagi menuju Billund dengan KLM KL 1343.
Di Bandara Schipol, rombongan bulutangkis bertambah besar setelah anggota tim Piala Thomas-Uber dari Jakarta bergabung untuk bersama-sama terbang ke Billund. Sebanyak 10 pemain dan pelatih menyusul bergabung.
Setelah itu, seluruh anggota tim Merah-Putih rencananya langsung menjalani tes PCR yang menjadi syarat wajib pemerintah Kerajaan Denmark. Namun, karena seluruh anggota tim telah menerima vaksin dua kali, rencana tes PCR di bandara ditiadakan.
Tes PCR bagi pemain, pelatih dan tim pendukung atas permintaan BWF baru dilakukan di hotel, tempat nenginap tim Indonesia selama di Billund. Tes menggunakan metode saliva. Selama belum keluar hasilnya, tidak boleh keluar dari kamar. Tim Indonesia selama di Aarhus menginap di Hotel Scandic.
Perjalanan dari Bandara Billund ke Kota Aarhus ditempuh sekitar satu jam dengan kendaraan bus. Sekitar pukul 14.00 siang waktu setempat tim sampai di hotel.
Menurut manajer tim Eddy Prayitno, seluruh anggota tim dalam kondisi sehat. Para pemain juga terus menjaga semangat untuk menghadapi perebutan Piala Thomas-Uber 2020 yang akan berlangsung pada 9-17 Oktober 2021
“Dari wajah-wajah pemain, semua begitu ceria. Mereka juga sehat dan semangat. Kondisi ini harus dijaga hingga pertandingan nanti,” kata Eddy.
Sementara menurut kapten tim, Hendra Setiawan, kondisi anggota tim semua juga tidak ada masalah. Perjalanannya dari Vantaa, Finlandia ke Aarhus, juga tidak terlalu melelahkan. Semua semangat. Apalagi kini tambah ramai dengan bergabungnya pemain yang datang langsung dari Jakarta.
“Pagi berangkat, siang sudah sampai di Aarhus. Rasanya perjalanannya tidak capek. Rasanya lebih capek angkat-angkat koper,” tutur Hendra.
