Perekonomian Nasional Diprediksi Tumbuh 4,8 Persen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA — Perekonomian Indonesia optimis bakal tumbuh tahun 2021 ini. Wakil Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Ferdinand Situmorang memprediksi perekonomian Indonesia bisa tumbuh sekitar 4,8 persen pada 2021.

”Pemulihan ekonomi ini didasarkan pada kegiatan bisnis dan masyarakat yang mulai bisa beradaptasi lebih baik terhadap penyebaran Covid-19, ditambah ekspektasi vaksin tahun depan,”ujar Ferdinand dalam keterangan, Minggu 21 Februari 2021.

Optimisme ini juga dibangun dari sejumlah peluang yang bisa terjadi pada 2021. Antara lain, naiknya tingkat konsumsi masyarakat karena mobilitas yang mulai tinggi. Ia mengakui tingkat konsumsi masyarakat sempat tertahan pada tahun lalu. Beberapa sektor konsumsi yang akan mengerek pertumbuhan ekonomi antara lain dari meningkatnya konsumsi makanan dan minuman di restoran dan supermarket, pakaian, alat elektronik, hingga hiburan.

Menurutnya, sektor konsumsi masyarakat menjadi sektor yang defensif dengan karakteristik yang tangguh. Sementara, sektor belanja pemerintah juga ikut mendorong pertumbuhan karena akan kembali melanjutkan proyek strategis nasional yang sempat tertunda pada 2020 lalu.

Ferdinand mengatakan, kebijakan fiskal yang ekspansif dari pemerintah terutama untuk pengeluaran infrastruktur dan program bantuan sosial. Ia mengatakan, sebanyak 90 dari 245 Proyek Strategis Nasional (PSN) telah selesai. Artinya, masih ada 155 PSN yang bakal berlanjut di 2021 ini.

Hal ini diprediksi meningkatkan laju kegiatan ekonomi dan menambah penciptaan lapangan kerja. “Selain itu, penerapan UU Ciptaker akan berdampak positif bagi tumbuhnya investasi baru,” ujarnya.

Ferdinand menambahkan, nilai Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan tumbuh dari 8,0 persen menjadi 9,0 persen tahun ini. Ia menegaskan, lagi-lagi, hal itu didorong ekspektasi program vaksinasi dan ketersediaan vaksin Covid-19 secara nasional.

Ferdinad menambahkan, meskipun nilai tular rupiah terhadap dolar AS tetap lemah dan suku bunga Bank Indonesia rendah, masih tetap menarik masuknya modal ke dalam negeri. Ia memprediksi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dari Rp 14.300 pada kuartal I 2021, akan melemah menjadi Rp 14.400 pada kuartal II tahun ini.

Secara umum, Ferdinand mengapresiasi kinerja Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk memulihkan perekonomian nasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini