Penyair Umbu Landu Paranggi Meninggal karena Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAInnalilahi wa Innaillaihi rojiun, penyair legendaris Umbu Landu Paranggi meninggal dunia di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), sekitar pukul 03.55 WITA, Selasa 6 April 2021. Almarhum meninggal pada usia 77 tahun lantaran terpapar virus corona.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan penghormatan dengan mengucapkan rasa duka mendalam lewat akun twitternya.

“Selamat jalan Umbu Landu Paranggi. Presiden Malioboro sekaligus guru dari para guru penyair Tanah Air,” tulis Ganjar.

Meninggalnya Umbu juga disampaikan oleh Komunitas Kenduri Cinta dalam akun Twitter @kenduricinta yang mengungkapkan duka cita mendalam atas meninggalnya Umbu. “Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun… Duka kami, mengantarmu ke huma yang sejati Bapak Umbu Landu Paranggi. Pada hari Selasa tanggal 6 April 2021 pukul 03.55 WITA di RS Bali Mandara. #MaiyahBerduka.”

Umbu Landu Paranggi merupakan penyair yang mendapat julukan Presiden Malioboro berkat kiprahnya membuat komunitas sastra di kawasan Malioboro. Dia juga disebut sebagai guru para penyair pada eranya, mulai dari Ebiet G Ade hingga Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) Nama Umbu dikenal melalui karya-karyanya berupa esai dan puisi yang dipublikasikan di berbagai media massa.

Umbu Landu Paranggi lahir di Sumba pada tanggal 10 Agustus 1943. Menjadi lulusan SMA BOPKRI Yogyakarta, Umbu kemudian meraih gelar sarjana dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Janabadra Yogyakarta.

Umbu meninggalkan Yogyakarta dan memilih tinggal di Bali hingga akhir hayatnya. Umbu pernah mengaku bahwa ada tiga kota yang buatnya jatuh hati, yaitu Yogya, Bandung, dan Bali.

Pada tahun 1970-an, Umbu membentuk Persada Studi Klub (PSK), yaitu sebuah komunitas penyair, sastrawan, seniman yang berpusat di Malioboro Yogyakarta.

PSK ini, di kemudian hari dikenal sebagai salah satu komunitas sastra yang sangat mempengaruhi perjalanan sastrawan-sastrawan besar di Indonesia. Walaupun dikenal sebagai “Presiden Malioboro”, Umbu seperti menjauh dari popularitas dan sorotan publik.

Umbu diketahui sebagai tokoh yang misterius dalam dunia sastra. Cerita-cerita tentangnya banyak berasal dari teman-temannya. Dalam cerita yang ditulis oleh Emha Ainun Nadjib, Umbu Landu Paranggi merupakan satu-satunya orang yang pernah mendapatkan gelar Presiden Malioboro dari media massa dan kalangan intelektual. Emba dan Umbu hampir setiap malam berjalan kaki menempuh jarak sekitar 15 hingga 20 kilometer jalanan Yogyakarta.

Menjadi pemegang rubrik puisi dan sastra di media mingguan Pelopor Yogya, Umbu Landu Paranggi mempelopori terbentuknya Persada Studi Klub (PSK) di mana di dalamnya ada Cak Nun. Dari cerita yang diunggah oleh Cak Nun, Umbu disebut sebagai orang yang sangat curiga terhadap kemasyhuran dan popularitas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini