Penularan Masih Tinggi, BIN Perpanjang Rapid Test di Surabaya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi Purnawirawan Budi Gunawan memperpanjang tes cepat (rapid test) dan tes usap (swab test) Covid19 maraton di Surabaya hingga 20 Juni 2020. Itu untuk memutus penularan Covid19 yang masih tinggi.

Hal itu diungkapkan Staf Khusus Kepala BIN Mayjen TNI Suyanto di Jakarta, Senin 15 Juni 2020.

Menurut Suyanto, rencana awal test tersebut akan diakhiri pada senin 15 Juni ini, namun setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya, dalam hal ini Dinas Kesehatan, akhirnya diperpanjang.

Suyanto mengatakan selama pelaksanaan tes Covid19 massal di Surabaya, BIN menemukan dua lokasi yang kasus positifnya tinggi atau di atas 10 persen.

Maka, BIN memutuskan untuk tetap berada di Surabaya melanjutkan rangkaian rapid test massal guna memutus rantai penyebaran COVID-19 di Ibu Kota Jawa Timur itu.

“Yang jelas di Jawa Timur itu, angkanya masih tinggi ya. Terbukti ada dua lokasi yang di atas 10 persen hasilnya. Jadi kita perlu untuk tetap di sini agar kita bisa mendeteksi atau memutus rantai penyebaran COVID-19,” ujar Suyanto.

Suyanto mengatakan, BIN akan menambah alat rapid test hingga berjumlah 10.000 ribu kit untuk mendukung perpanjangan tes itu.

BIN masih menyasar lokasi-lokasi yang masuk zona merah dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Pemkot Surabaya dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Jawa Timur.

Sejak pelaksanaan rapid tes massal dan swab test di Surabaya mulai 29 Mei sampai dengan 14 Juni 2020, BIN menemukan 3.051 orang dengan hasil reaktif.

Sedangkan dari hasil swab test atau tes COVID-19 menggunakan metode Polymerase Chain Reaction berjumlah 3.489 orang. Dari hasil tes tersebut, terkonfirmasi 1.158 Positif Covid19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini