Penerapan Nilai-Nilai Pancasila sebagai Penangkal Radikalisme

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia terus dihadapkan dengan gerakan radikalisme dan terorisme dan keduanya muncul karena faktor yang sama yakni persoalan agama.

Para penganut radikalisme dan terorisme begitu mudah mengkafirkan pihak yang dianggap berbeda agama dan pemikiran karena dianggap sebagai musuh.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Murodi pernah mengatakan bahwa upaya mengkafirkan sudah terjadi sejak abad 7-8 masehi.

Tujuannya untuk menggulingkan kekuasaan politik sehingga gerakan radikal itu muncul di negara-negara Islam termasuk Indonesia.

“Mereka ingin mengganti ideologi negara dengan ideologi Islam. Itulah salahnya, mestinya yang harus diajarkan ke masyarakat adalah bahwa negara ini didirikan oleh para pahlawan yang berideologi Pancasila yang digali dari sumber-sumber agama itu sendiri,” kata Murodi.

Tujuan dari kelompok radikal yang ingin mengganti NKRI dengan khilafah juga dinilai tidak relevan di kondisi global sekarang. Maka melihat hal ini, Pancasila merupakan ideologi yang paling baik di Indonesia.

Penerapan nilai-nilai Pancasila harus kembali diamalkan terutama di kalangan muda dan diwujudkan di setiap nafas bangsa Indonesia. Cara ini ampuh untuk membendung radikalisme dan terorisme.

Hal serupa juga dikemukakan oleh pengamat Intelijen dan Terorisme, Stanislaus Riyanta. Ia menegaskan bahwa radikalisme harus dicegah dengan realisasi nilai-nilai Pancasila.

“Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya terorisme tapi yang paling dominan adalah karena adanya ideologi radikal. Ini yang harus dicegah, nilai-nilai Pancasila, nasionalisme, kebhinekaan harus dikuatkan sebagai benteng pencegah ideologi radikal,” kata Stanislaus saat berbincang dengan Mata Indonesia, 26 Januari 2021.

Perlawanan propaganda radikalisme dan terorisme akan efektif bila pengamalan nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini