Penemuan Monolit Ketiga, Apa Benar Peninggalan Alien?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah monolit misterius ditemukan di puncak gunung Atascadero, California, Amerika Serikat. Sebelumnya, sebuah monolit juga ditemukan di Utah dan Romania. Ini merupakan penemuan monolit ketiga.

Monolit yang terbuat dari logam ditemukan di California ini, mirip dengan dua monolit sebelumnya. Namun, kini monolit yang berada di Utah dan Romania sudah hilang. Monolit yang berada di Utah hilang secara misterius setelah sembilan hari menancap di Gurun Utah.

Lalu, pada hari yang sama, monolit kedua muncul di puncak Batcas Doamnei Hill, Romania. Monolit ini sedikit berbeda dengan monolit yang berada di Utah, monolit tersebut memiliki gambar relief lingkarangan yang saling menyambung hanya bertahan empat hari.

Keesokan harinya, seorang pendaki, Gary Lyons menemukan monolit yang sedang tertancap di bukit gunung Batcas Doamnei. Ia memang mendaki setiap harinya dan menemukan monolit tersebut pada hari Rabu. Padahal, hari sebelumnya monolit itu belum ada.

Insider mencari tahu data dari Google Earth dan menemukan monolit yang berada di Utah muncul antara Agustus 2015 dan Oktober 2016. Namun, tidak ada satelit yang mengamati monolit di Romania dan California. Asal monolit ini masih belum diketahui dari mana. Tidak ada petunjuk jelas siapa yang mendirikan monolit ini.

Seorang fotografer bernama Ross Bernards mengatakan, ia melihat empat orang pria yang membawa monolit di Utah. Bernards menjelaskan, ia pergi ke lokasi tersebut dengan tiga orang temannya untuk mengabadikan monolit tersebut.

Ia baru saja selesai mengambil beberapa foto dan mendengar beberapa suara datang dari arah ngarai. Empat orang tersebut berbelok ditikungan dan dua dari mereka berjalan ke depan. Mereka mendorong monolit dan salah satu dari mereka memberi peringatan “lebih baik kamu mengambil gambarmu”.

Mereka mendorong sekuat tenaga hingga monolit itu miring ke satu sisi. Salah satu dari mereka berbicara kepada teman-temannya dan mengatakan bahwa mereka tidak membutuhkan monolit itu. Lalu, berkata “inilah mengapa kamu jangan meninggalkan sampah di gurun”.

Mereka merusak monolit itu menjadi beberapa bagian, lalu membawanya menggunakan gerobak. Salah satu dari mereka memperingati Bernards dan mengatakan “jangan meninggalkan jejak”.

Di akun Instagram-nya Bernards menjelaskan, mengapa ia tidak menghentikan mereka karena yang dilakukan mereka ada baiknya. Hal itu menyebabkan orang lain ingin melihat monolit dan mulai merusak lanskap area setempat. Namun, tidak diketahui apakah mereka pemiliknya atau bukan.

Sebelumnya, monolit yang berada di Utah diyakini David Zwirner, seorang pakar seni, sebagai karya peninggalan seniman bernama John McCracken yang telah meninggal pada 2011. Namun, meralat perkataannya bahwa monolit itu sebuah karya orang lain untuk memberikan penghormatan pada McCracken.

Di lain sisi, kehadiran monolit ini telah membuat penasaran para penggemar fiksi ilmiah dan pemburu UFO saat pertama kali monolit ini ditemukan di Utah, mereka berspekulasi bahwa alien telah datang ke bumi dan meninggalkan jejaknya.

Banyak orang mencatat kesamaan dengan monolit alien yang telah melahirkan lompatan besar dalam kemajuan manusia yang ada di film fiksi ilmiah klasik Kubrik 2001: A Space Oddysey. Beberapa juga mengatakan lokasi yang tertancap monolit itu sebagai peninggalan dan rahasia untuk upacara pemujaan alien.

Namun, orang lain berspekulasi keberadaan ini seperti tak terkait dengan alien yang datang ke bumi, melainkan hanya kerjaan tukang las yang belum diketahui maksudnya.
Hingga saat ini, banyak spekulasi yang datang dari orang-orang.

Tapi, belum diketahui datangnya dari mana dan perginya ke mana serta siapa yang mendirikan monolit logam itu. Jadi, belum dipastikan monolit itu peninggalan alien atau bukan.

Reporter: Laita Nur Azahra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini