Penembakan di Dekat Sinagoge Wina Dikecam Sejumlah Pemimpin Eropa

Baca Juga

MATA INDONESIA, WINA – Usai Paris, kini giliran Wina yang mengalami ancaman teror. Menurut laporan pihak kepolisian setempat, insiden penembakan terjadi di dekat Sinagoge pada Senin 2 November 2020 malam waktu setempat. Kejadian ini menewaskan dua korban jiwa, termasuk pelaku.

Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer pun menduga penembakan tersebut sebagai serangan teroris dan masih berlangsung.

“Tampaknya ini serangan teror, dengan beberapa orang terluka dan beberapa pelaku terlibat,” kata Nehammer kepada ORF, melansir AFP.

Peristiwa ini pun menuai kecaman dari sejumlah pemimpin di Eropa. Mereka juga menilai penembakan tersebut berkaitan dengan aksi terorisme.

Kepala Uni Eropa Charles Michel menyebut pelaku terorisme di Wina sebagai ‘pengecut’. “Eropa mengutuk keras tindakan pengecut yang melanggar kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaan kita,” katanya.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte juga mengatakan bahwa tidak ada ruang untuk kebencian di Eropa, terkait dengan aksi teror tersebut.

Pemerintah Jerman juga menyatakan sikap bahwa “kita tidak boleh menyerah melawan kebencian”.

Sebelumnya, pihak kepolisian Wina melaporkan bahwa aksi ini dilakukan oleh beberapa orang bersenjata senapan sekitar pukul 8 malam waktu setempat. Menurut saksi mata, mereka melakukan penembakan secara liar menggunakan senjata api otomatis.

Ada 6 lokasi penembakan yang berbeda-beda. Insiden ini menewaskan 1 orang dan beberapa mengalami luka-luka. Mereka juga menyebut “satu tersangka ditembak mati oleh petugas”. Pihak kepolisian pun mengimbau masyarakat setempat menjauh dari semua tempat publik dan angkutan umum.

Presiden Masyarakat Yahudi Austria Oskar Deutsch juga mengungkapkan bahwa penembakan tersebut terjadi di sekitar Sinagoge Stadttempel. Namun belum jelas apakah tempat ibadah umat Yahudi itu menjadi sasaran aksi ini lantaran Sinagoge dan sejumlah perkantoran di jalan yang sama telah tutup kala penembakan itu terjadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini