Pempimpin Hizbullah Libanon Puas dengan Kekalahan Memalukan Trump

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemimpin Hizbullah Libanon, Sayyed Hassan Nasrallah puas dengan kekalahan memalukan Presiden Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat. Meski demikian, Sayyed Hassan mendesak sekutu regional untuk tetap waspada terhadap “kebodohan” AS atau Israel selama sisa masa jabatan Presiden Trump.

Dalam pidatonya, ia menggambarkan Pemerintahan AS di bawah Donald Trump sebagai “di antara yang terburuk” dan menuduh Trump tidak memiliki batasan yang mengatakan “arogansi dan agresivitas” pemerintahannya telah meningkatkan kemungkinan perang. Tak sampai di situ, ia juga menggambarkan Pilpres AS sebagai parodi demokrasi,

Pemimpin Hizbullah yang mendapatkan dukungan Iran mengatakan, secara pribadi ia begitu senang ketika mengetahui hasil Pilpres AS. Terlebih sebelumnya, Trump memerintahkan pembunuhan terhadap Jenderal Tertinggi Iran, Qassem Soleimani.

“Dengan orang seperti Trump, segala sesuatu mungkin terjadi selama sisa masa jabatannya. Poros perlawanan harus dalam keadaan kesiapan yang tinggi untuk merespons dua kali lebih keras jika ada kebodohan Amerika atau Israel,” kata Pemimpin Hizbullah Libanon, Sayyed Hassan Nasrallah, melansir Reuters, Kamis, 12 November 2020.

Pemerintahan Trump telah memperluas sanksi terhadap Hizbullah, yang dianggap Washington sebagai kelompok teroris dan sekutu Libanon-nya sebagai bagian dari kampanye tekanan maksimum terhadap Iran yang meningkatkan ketegangan regional.

Nasrallah mengatakan sanksi AS yang dijatuhkan pekan lalu pada Gebran Bassil –menantu Presiden Libanon, atas tuduhan korupsi dan hubungan dengan Hizbullah merupakan bagian dari upaya Washington untuk menekan sekutu politik gerakan bersenjata tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini